Kena Profit Taking, Rupiah Menguat So So Saja Pekan Ini

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 November 2020 12:50
[DALAM] Rupiah Sentuh 30.000
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada perdagangan pekan ini. Setelah sempat menguat tajam di awal pekan, rupiah melemah dalam tiga hari beruntun, sehingga penguatan akhirnya terpangkas.

Melansir data Refinitiv, rupiah terapresiasi 0,28% terhadap dollar AS selama sepekan terakhir ke level Rp 14.150/US$. Dengan ini, mata uang Garuda gagal menguat ke area di bawah Rp 14.000/ US$, zona yang belum dirambah rupiah sejak Juni silam. Berikut pergerakan rupiah pekan ini.

Aksi profit taking menjadi pemicu pelemahan rupiah tiga hari beruntun. Maklum saja, sebelum melemah Mata Uang Garuda mencatat penguatan 6 hari beruntun dengan total kenaikan 4%, dan berada di level terkuat dalam lima bulan terakhir.

Euforia kemenangan Joseph 'Joe' Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) serta vaksin virus corona dari Pfizer sepertinya mulai memudar, yang membuat rupiah diterpa aksi profit taking.

Kedua faktor tersebut sebelumnya membuat rupiah perkasa sebelum melemah tiga hari beruntun.

Kemenangan Joe Biden dan vaksin Pfizer membuat aliran investasi mengalir deras ke Indonesia. Kemenangan Biden dianggap menguntungkan negara-negara emerging market seperti Indonesia, sebab perang dagang AS-China kemungkinan akan berakhir atau setidaknya tidak memburuk. Selain itu, stimulus fiskal juga akan lebih besar ketimbang yang akan digelontorkan lawannya petahana Donald Trump dan Partai Republik.

Sementara itu, vaksin Pfizer memberikan harapan hidup akan segara normal kembali, dan pelaku pasar pun semakin ceria.

Saat sentimen pelaku pasar membaik, maka aliran investasi akan ditujukan ke negara-negara emerging market dengan imbal hasil tinggi, seperti Indonesia.

Data Bank Indonesia menunjukkan pada periode 2-5 November 2020, transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik membukukan beli neto Rp3,81 triliun. Rinciannya, beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 60 miliar.

Sementara data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi beli (net buy) sebesar Rp 1,2 triliun. Sepanjang pekan ini bahkan lebih besar lagi, lebih dari Rp 4 triliun masuk ke pasar saham dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular