
Bursa Asia Berakhir Merah! KOSPI dan IHSG Selamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (13/11/2020) akhir pekan ini, menyusul kian pastinya kemenangan kandidat presiden AS Joe Biden di negara bagian Arizona, memperlebar karpet merah menuju Gedung Putih.
Tercatat indeks Nikkei di Jepang ditutup terkoreksi 0,53%, Hang Seng di Hong Kong melemah tipis 0,05%, Shanghai Composite China ambles 0,86%, dan Straits Times Index (STI) yang turun tipis 0,02%.
Sedangkan indeks yang ditutup di zona hijau, yakni indeks KOSPI Korea Selatan yang ditutup melesat 0,74% di level 2.493,87 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat tipis 0,04% di level 5.461,05 pada perdagangan hari ini.
Data perdagangan BEI mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 300 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 8,7 triliun.
Penyebab bursa saham Asia ditutup mixed pada hari ini karena adanya sentimen yang beragam datang menghampiri pasar pada hari ini, di mana sentimen ampuhnya vaksin masih hadir di pasar.
Setelah calon vaksin buatan Pfizer dan BioNTech disebut punya tingkat efektivitas lebih dari 90%, vaksin Sputnik-V buatan Rusia diklaim punya tingkat keberhasilan 92% melawan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan Rusia. Dalam pernyataan kepada Reuters, WHO menyatakan telah berkomunikasi dengan Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology yang mengembangkan vaksin Sputnik-V.
"Kami menanti data seputar pengembangan kandidat vaksin Sputnik-V. Jika produk ini sesuai dengan kriteria, maka WHO akan mempublikasikan hasilnya," sebut pernyataan tertulis WHO.
Jika lolos, maka WHO akan merekomendasikan penggunaan vaksin Sputnik-V kepada negara-negara anggota. Prosedur pemberian rekomendasi ini akan disederhanakan, mengingat situasi memang sedang genting.
Adapun sentimen lainnya, yakni terkait melonjaknya kembali kasus infeksi corona di AS hingga kini.
Data WHO per 12 November 2020 menyebutkan, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia adalah 51.848.261 orang. Bertambah 579.253 orang (1,13%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (30 Oktober-12 November 2020), rata-rata tambahan pasien positif baru mencapai 529.491 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 427.590 orang.
Di AS, kasus infeksi Covid-19 kembali melonjak di atas 100.000, kenaikan ini sudah terjadi selama delapan hari berturut-turut.
Hal ini membuat kota yang dijuluki pusatnya perekonomian dunia, yakni New York kembali diterapkan pembatasan sosial yang lebih ketat pada Rabu (11/11/2020).
Sementara itu, perkembangan terbaru seputar pemilihan presiden (pilpres) AS menjadi sentimen positif di pasar global.
Biden-Kamala Harris diproyeksikan memenangkan pertarungan di Arizona setelah mantan wakil presiden tersebut mengungguli kandidat presiden petahana AS Donald Trump dengan mengantongi 11 suara elektoral, sehingga menyabet 290 suara.
Pada Minggu, NBC News memproyeksikan Biden akan memenangi pilpres setelah Pennsylvania terbukti memilih kandidat dari Partai Demokrat tersebut dengan perolehan 270 suara elektoral pada saat itu. Namun Trump sampai sekarang menolak mengakui kemenangan lawannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
