
Dow Jones Balik Arah, Hang Seng & Nikkei Dibuka Semarak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (12/11/2020), mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang kembali ditutup mixed pada Rabu (11/11/2020) waktu setempat (AS) atau Kamis pagi waktu Indonesia.
Hanya dua indeks Asia yang hari ini dibuka di zona merah, yakni indeks KOSPI Korea Selatan yang dibuka melemah 0,13%, disusul indeks Straits Times (STI) yang terkoreksi 0,1% pada pembukaan hari ini.
Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau, yakni indeks Hang Seng di Hong Kong yang dibuka melesat 0,88%, disusul Nikkei di Jepang yang menguat 0,35% dan Shanghai Composite China yang naik tipis 0,07%.
Beralih ke barat, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali ditutup mixed pada perdagangan Rabu, di tengah aksi switch investasi dari sektor teknologi ke sektor-sektor yang sebelumnya terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah tipis 0,08% atau 23,29 poin ke level 29.397,63. Kali ini DJIA ditutup melemah setelah selama beberapa hari catatkan kenaikan.
Sedangkan S&P 500 ditutup menguat 27,13 poin atau 0,77% ke level 3.572,66 dan Nasdaq ditutup meroket 2,01% ke 11.786,43.
Hal ini terjadi setelah saham-saham teknologi jatuh tajam selama 2 hari terakhir. Nasdaq yang kaya akan konstituen saham-saham teknologi menguat kembali didorong oleh saham "stay-at-home" seperti Microsoft, Amazon.com Inc, Apple Inc dan Netflix Inc.
Kabar uji coba tahap akhir vaksin virus corona dari Pfizer yang menggembirakan pada Senin (9/11/2020) telah mendorong investor melakukan switch investasinya dari saham-saham teknologi ke sektor-sektor yang sebelumnya terdampak dari pandemi.
Terbaru terkait perkembangan penanganan pandemi, obat terapi Covid-19 produk Eli Lilly resmi mendapat izin pemakaian darurat dari Lembaga Makanan dan Obat (Food and Drug Administration/FDA) AS. Obat ini boleh dipakai untuk pasien berusia 12 tahun ke atas.
Kabar positif tersebut mengemuka setelah AS mencetak rekor harian kasus infeksi corona terbaru sebanyak 108.964, atau melompat 37% dari pekan sebelumnya, mengutip CNBC International. Sementara itu, kasus nasional mencapai 10 juta orang.
Dari kabar pilpres AS, Donald Trump masih belum mau untuk mengakui kekalahannya dan berencana untuk menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Agung Federal AS dengan klaim kecurangan telah terjadi. Namun meski begitu, ia belum memberikan bukti yang sahih terkait tuduhan itu.
Sementara itu, di kawasan Asia, hari ini telah dirilis data harga ekspor dan impor di Korea Selatan untuk periode Oktober 2020.
Berdasarkan data dari Trading Economics, harga ekspor Negeri Ginseng pada Oktober 2020 tumbuh negatif menjadi -6,4% (year-on-year/YoY). Sedangkan harga impor Korea Selatan juga tumbuh negatif menjadi -11,6% (YoY).
Selain harga ekspor-impor Korea Selatan, Jepang juga merilis beberapa data ekonominya pada pagi hari ini, yakni indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) periode Oktober 2020.
Tercatat PPI Negeri Sakura tersebut cenderung stagnan di level -0,2% secara bulanan (month-on-month/MoM). Sedangkan secara tahunan, PPI Jepang tumbuh negatif -2,1% pada Oktober 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
