
Bursa Asia Mixed, Nikkei Masih Jadi Juara

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak bervariasi pada pukul 11:00 WIB mengikuti penutupan bursa saham Wall Street yang ditutup mixed pada perdagangan Selasa (10/11/2020), waktu Amerika Serikat.
Pada Pukul 11:00 WIB, indeks Nikkei di Jepang meroket 1,76%, disusul KOSPI Korea Selatan yang melesat 1,07% dan Shanghai Composite China menguat tipis 0,09.
Sedangkan Straits Times Index (STI) dari Singapura terkoreksi 0,52% dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,12%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB terpantau menguat 0,75% ke level 5.503,76.
Bursa saham Asia yang masih bergerak mixed mengikuti bursa saham acuan global, yakni Wall Street yang juga ditutup mixed pada Selasa (10/11/2020) kemarin, di mana hanya indeks Dow Jones yang masih lanjutkan penguatan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 262,95 poin atau 0,9% ke level 29.420,92. Sementara itu, S&P 500 ditutup terpangkas 4,97 poin atau 0,14% ke level 3.545,53, kemudian Nasdaq ditutup ambles 159,93 atau 1,37% ke 11.553,86.
Selain karena investor mengalihkan investasinya ke sektor-sektor usaha yang sebelumnya terdampak pandemi virus corona (Covid-19), variasinya bursa Wall Street juga disebabkan sengketa pemilihan presiden AS yang belum usai.
Hal ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo yang juga anggota Partai Republik terkini menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak akan mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Tapi, menurut kepala strategis keuangan Leuthold Group, Jim Paulsen, mayoritas pelaku pasar sudah memasukkan faktor kemenangan Biden ke bursa saham dan mengabaikan protes pemerintahan Trump karena tidak menyertakan bukti adanya masalah pada pemungutan suara.
Sementara itu, di kawasan Asia, hari ini telah dirilis data tingkat pengangguran di Korea Selatan untuk periode Oktober 2020. Berdasarkan data dari Trading Economics, pengangguran di Negara Gingseng tersebut bertambah menjadi 4,2% dari posisi sebelumnya di September berada di 3,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
