Bukan Sulap Bukan Sihir, Rupiah Diramal ke Rp 13.827/US$

Herdaru P, CNBC Indonesia
10 November 2020 18:40
Ilustrasii Dollar AS (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Selasa (10/11/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.040/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya rupiah menguat 0,53% ke Rp 13.975/US$.

Nah ternyata ada ramalan nilai rupiah vs dolar AS bisa tembus paling kuat di Rp 13.827/US$.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam risetnya mengatakan pekan ini beberapa rilis data ekonomi yang dapat dicermati oleh pelaku pasar meliputi inflasi AS yang diprediksi sebesar 1,3% (yoy) dan produksi industri Uni Eropa yang diperkirakan masih terkontraksi sebesar 5,8% (yoy) pada Oktober 2020.

"Secara teknikal, diprediksi EUR/USD bergerak ke kisaran 1,1637 - 1,1954 minggu ini," jelas Andry, Selasa (10/11/2020).

Ramalan Rupiah

Halaman Selanjutnya >> NEXT

Pada akhir perdagangan Jumat (11/06), nilai tukar Rupiah terhadap USD ditutup menguat sebesar 2,84% (wow) ke posisi 14.210 (depresiasi 2,48% YTD).

Sepanjang minggu lalu pergerakan Rupiah berfluktuasi antara level Rp 14.208 - 14.695/US$.

"Pergerakan rupiah didorong respon positif dari hasil Pemilu AS dan rilis data-data ekonomi domestik yang tetap terjaga sehingga mendorong berlanjutnya capital inflow," jelas Andry lebih jauh.

"Dengan sentimen positif yang masih mewarnai pasar, maka secara teknikal, USD/IDR diprediksi menguat bergerak ke kisaran Rp 13.827 - 14.234/US$ minggu ini."

Sementara, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan, investor asing sudah kembali masuk. Kemudian BI terus memberikan ruang penguatan.

"Bank Indonesia melihat ruang bagi Rupiah untuk terus menguat masih lebar, karena Rupiah secara real masih undervalued atau masih terlalu murah dari perspektif neraca transaksi berjalan, selisih inflasi, serta selisih suku bunga Rupiah dan Valuta Asing," kata dia.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular