Rupiah Ngeri! Dolar Singapura Jeblok ke Bawah Rp 10.400/SG$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 November 2020 11:08
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali merosot melawan rupiah pada perdagangan Selasa (10/11/2020) hingga ke bawah Rp 10.400/SG$, Rupiah semakin "ngeri" akibat membaiknya sentimen pelaku pasar merespon kabar vaksin virus corona dari Pfizer.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi ini merosot 0,45% ke Rp 10.377,99/SG$, level terendah sejak 15 Juli lalu. Posisi dolar Singapura membaik, pada pukul 10:37 WIB berada di level Rp 10.402,44/SG$, melemah 0,22% di pasar spot.

Kemarin, mata uang Negeri Merlion ini jeblok 0,91%, sementara sepanjang pekan lalu ambrol 1,67%.

Perusahaan farmasi asal AS, Pfizer, berkolaborasi dengan BioNTech asal Jerman, dan mengumumkan vaksin buatannya efektif menangkal penyakit akibat virus corona (Covid-19) hingga lebih dari 90% tanpa efek samping yang berbahaya.

Chairman & CEO Pfizer, Albert Bourla, mengatakan perkembangan terakhir tersebut menjadi hari yang indah bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Efikasi final dari vaksin tersebut dikatakan aman.

"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Bourla dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (10/11/2020). 

"Dengan berita hari ini kami sudah makin dekat untuk menyediakan vaksin kepada masyarakat di seluruh dunia, dan diharapkan bisa membantu mengakhiri krisis kesehatan dunia," ungkap Bourla.

Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.

Kabar tersebut memunculkan harapan hidup akan segera kembali normal, roda bisnis perlahan kembali berputar, dan perekonomian segera bangkit. Alhasil, aset-aset berisiko langsung melesat, bursa saham Eropa dan AS menguat tajam, diikuti dengan bursa saham Asia pagi ini.

Penguatan bursa saham global tersebut menjadi indikasi sentimen pelaku pasar sedang bagus. Saat sentimen sedang bagus, investor tentunya akan mengalirkan modalnya ke negara-negara emerging market dengan imbal hasil yang tinggi, seperti Indonesia. Hal tersebut membuat rupiah perkasa pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular