
Asing Berburu Cuan di Bursa RI, 5 Saham Ini Ramai Diborong!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana asing kembali masuk ke pasar saham domestik pada perdagangan hari ini, Jumat (6/11/2020). Investor asing tampaknya mulai merasa nyaman berinvestasi di pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia, setelah calon presiden dari kubu demokrat Joe Biden hampir dipastikan menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, pada penutupan sesi I, investor asing tercatat membukukan net buy Rp 200,05 miliar di semua pasar dan Rp 235,86 miliar khusus di pasar regular.
Lalu saham-saham apa saja yang paling banyak di borong investor asing pada perdagangan sesi I?
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat paling banyak diborong investor asing dengan nilai net buy Rp 147,6 miliar. Saham BRI melesat 1,15% ke harga Rp 3.530/unit.
Kemudian disusul saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang diborong asing dengan nilai net buy Rp 68,3 miliar. Namun sayang saham BCA drop 0,16% ke level harga Rp 30.700/unit.
Kemudian saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diborong asing Rp 39,5 miliar. Saham Telkom melompat 0,72% ke harga Rp 2.790/unit.
Lalu saham PT Astra International Tbk (ASII) diborong asing dengan nilai net buy Rp 32,5 miliar. Saham Astra naik 3,18% ke harga Rp 5.675/unit.
Saham lain yakni PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dibeli asing Rp 14,9 miliar. Saham BTPS tercatat naik 3,43% ke harga Rp 3.920/unit.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di perdagangan Sesi I. Namun laju penguatan indeks tidak lagi ngebut seperti kemarin yang meroket 3%.
Pada Jumat (6/11/2020), IHSG ditutup di 5.288,8 pada Sesi I. Menguat 0,54% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Transaksi perdagangan tercatat Rp 4,83 triliun yang melibatkan 6,79 miliar unit saham yang ditransaksikan 484.400 kali. Investor asing membukukan beli bersih Rp 199,94 miliar di seluruh pasar.
Kemarin, IHSG melonjak dengan penguatan mencapai 3,04%. Ini menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 30 April.
Hari ini investor masih rajin berburu saham di BEI. Namun dengan kenaikan IHSG yang kemarin sudah tajam (dan dalam sebulan terakhir mencapai 6,08%), aksi borong jadi kurang semarak dan laju kenaikan IHSG melambat.
Minat investor terhadap aset-aset berisiko memang sedang tinggi. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,95%, S&P 500 menanjak 1,95%, dan Nasdq Composite melompat 2,59%.
Pelaku pasar merespons positif hasil sementara pilpres AS. Per pukul 11:50 WIB, sang penantang Joseph 'Joe' Biden (Partai Demokrat) unggul atas petahana Donald Trump (Partai Republik) dengan suara elektoral (electoral college vote) 264 berbanding 214. Butuh 270 suara elektoral untuk memenangi pilpres.
Ya, investor memang lebih mengunggulkan Biden untuk menjadi penunggu Gedung Putih yang baru. Jika Biden menang, maka kemungkinan pemerintah akan menggelontorkan paket stimulus fiskal yang lebih besar.
Sebagai informasi, kubu Demokrat mengusulkan paket stimulus baru senilai US$ 2,2 triliun, lebih tinggi ketimbang proposal pemerintahan Trump yaitu US$ 1,8 triliun. Pembahasan stimulus masih mandek, karena semua fokus ke pilpres.
"Kami memperkirakan ada stimulus besar tahun depan. Stimulus itu, ditambah dengan kehadiran vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), akan mengangkat ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Kami sangat yakin dengan prospek 2021 dan 2022," tegas James Knightly, Chief International Economist ING Group, seperti dikutip dari Reuters.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Belanja Rp169,66 M, Dua Saham Bank Diborong