Gerak IHSG Tertahan, Investor Obral Saham Kumpulkan Cuan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 November 2020 12:58
Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan sesi I Jumat (6/11/2020), setelah melesat lebih dari 3% kemarin. Sentimen pelaku pasar global yang sedang bagus merespon hasil sementara pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) mendongkrak kinerja bursa kebanggaan Tanah Air.

Begitu perdagangan dibuka, IHSG langsung menguat 0,3% ke 5.276,164. Penguatan IHSG semakin terakselerasi hingga menyentuh level 5.296,271 atau menguat 0,68%, sebelum berbalik melemah 0,26% ke 5.246,701.

Maklum saja, kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) di pasar.

Tetapi setelahnya, IHSG perlahan kembali ke zona hijau dan mengakhiri sesi I di 5.288,802, menguat 0,54%.

Melihat pergerakan bursa saham Asia yang bervariasi hingga tengah hari ini, pelaung IHSG untuk mengulang kinerja Kamis kemarin mulai meredup.

Maklum saja, dengan penguatan tajam bursa saham global dalam beberapa hari terakhir, dan menuju akhir pekan tentunya marak aksi profit taking. Sebab, saat libur 2 hari ke depan, bisa terjadi banyak hal terkait pemilihan presiden AS. Pelaku pasar tentunya menghindari ketidakpastian tersebut dan mencairkan cuan.


Secara teknikal, IHSG pagi ini sempat terkoreksi akibat aksi profit taking, meski tidak sampai melewati support terdekat di 5.230. Dengan demikian, belum ada perubahan outlook untuk peradangan sesi II.

Penguatan tajam IHSG kemarin memunculkan White Marubozu dalam grafik candle stick. White Marubozu dijadikan sinyal jika nilai suatu aset akan kembali naik.

IHSG kemarin membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagangan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.

Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv


IHSG juga sudah berhasil jauh melewati level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%.

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Kemudian Bursa kebanggaan Tanah Air ini bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga memberikan momentum penguatan.

Sementara itu Indikator Stochastic pada grafik harian masih belum masuk wilayah jenuh beli (overbught).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Dengan stochastic yang belum mencapai overbought, ruang penguatan IHSG tentunya lebih besar.

Semua indikator tersebut memberikan sinyal IHSG akan kembali menguat pada hari ini. Resisten terdekat berada di kisaran 5.290 hingga 5.300, yanhg menjadi target penguatan hari ini.

Tetapi jika mampu dilewati, IHSG berpeluang menguat menuju 5.340.

Sementara itu support jika di kisaran 5.230, ditembus IHSG berisiko terkoreksi ke 5.200.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular