Pilpres AS Memanas, Bursa Asia Mixed, Hang Seng Loyo

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 November 2020 11:53
foto : Reuters
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak mixed pada pukul 11:00 WIB di tengah mulai tidak kondusifnya proses perhitungan suara pilpres Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 11:01 WIB, data perdagangan mencatat, hanya 2 indeks utama yang masih mencatatkan kenaikan, yakni indeks Nikkei di Jepang yang menguat 0,91% dan KOSPI Korea Selatan yang naik tipis 0,07%.

Sedangkan sisanya, yakni indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,18%, Shanghai Composite China terpangkas 0,71% dan Straits Times Index (STI) Singapura terkoreksi 0,6%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:01 WIB terpantau menguat 0,45% ke level 5.283,94. Saat ditutup pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 0,54% di posisi 5.288.

Bursa saham Asia bergerak mixed karena pasar merespons proses perhitungan suara di pilpres AS yang mulai tidak kondusif dan adanya perpecahan politik di AS setelah pilpres.

Sebelumnya, pada Rabu (5/11/2020) malam waktu setempat, di tengah proses perhitungan suara pilpres AS, massa kedua kubu, sudah turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Hingga Kamis (6/11/2020) pagi waktu setempat, aksi yang sebelumnya damai akhirnya berujung kerusuhan akibat dari buntut kontroversi penghitungan suara.

Hal ini terjadi setelah Tim Pemenangan Trump memutuskan untuk menggugat proses perhitungan suara di Pennsylvania dan Minchigan, karena adanya masalah.

Hingga kini belum ada perkembangan besar dalam pemilihan presiden AS karena lima negara bagian masih belum selesai melakukan penghitungan suara yang dikirim melalui pos.

Di sisi lain, mengutip AFP, setelah pertemuan dua hari, Federal Reserve (The Fed) menyatakan kembali janjinya untuk menggunakan semua alatnya untuk membantu ekonomi AS pulih dari pandemi virus corona, meski tidak mengumumkan tindakan baru apa pun.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis menunjukkan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu masih stabil di 751.000.

Data tersebut dirilis satu hari setelah AS melaporkan lebih dari 99.000 kasus virus corona baru, memperburuk gelombang wabah di negara tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular