Dow Jones Dibuka Naik Sambut Pilpres, tapi Berangsur Menipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 November 2020 21:46
People walk down Broadway past the Wall Street subway station in New York September 15, 2008. REUTERS/Chip East
Foto: REUTERS/Chip East

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (3/11/2020), melanjutkan reli Wall Street yang dicetak kemarin meski hasil pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) menunjukkan persaingan ketat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 249 poin (+0,9%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 10 menit kemudian terpangkas menjadi 108,8 poin (+0,4%) ke 27.588,83 dan S&P 500 naik 38,85 poin (+1,15%) ke 3.408,01. Nasdaq melonjak 261,7 poin (+2,3%) ke 11.422,28.

"Menurut saya berita besar bagi pasar saat ini yang setidaknya masih terlihat dini adalah kemungkinan tak bakal ada bendera biru [kemenangan Biden], yang secara umum mendukung bagi pasar," tutur Mike Lewis, Direktur Pelaksana Barclays, kepada CNBC International.

Pelaku pasar mengkhawatirkan kemungkinan hasil pilpres yang berujung pada gugatan, karena bakal membuat pengambilan kebijakan penting dalam perekonomian menjadi tertunda, seperti misalnya stimulus tahap kedua.

Sebelumnya, kandidat presiden petahana Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya bersiap-siap pesta besar, karena memenangkan semuanya, tetapi kemudian dibatalkan. "Kami akan ke Mahkmah Agung, kami meminta semua penghitungan suara dihentikan."

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden gagal meraup suara di North Carolina, tetapi unggul di Arizona dan Michigan. Negara bagian dengan suara yang mengambang seperti Wisconsin dan Pennsylvania masih belum pasti dan perlu berhari-hari untuk menyelesaikan penghitungan suaranya.

Trump diproyeksikan memenangi Florida, Indiana, Kentucky, South Dakota, Arkansas, Alabama, North Dakota dan Ohio, menurut NBC News. Sementara itu, Biden diperkirakan memenangi Vermont, Delaware, Maryland, Massachusetts, Colorado, New York, dan Virginia.

Di tengah situasi demikian, saham-saham sektor teknologi melesat seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet dan Microsoft, masing-masing sebesar 3%. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,1% dan harga obligasi tenor 10 tahun menguat dengan imbal hasil di level 0,796%.

Kemarin indeks Dow Jones melesat lebih dari 500 poin menyusul spekulasi bahwa pilpres akan berjalan cepat tanpa pertikaian politik yang berarti. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga meroket, masing-masing sebesar 1%.

Secara historis sejak tahun 1960, lembaga riset Baird mencatat pelemahan indeks S&P 500 rata-rata 0,4% sehari setelah pilpres. Setahun setelah itu, baru kemudian indeks tersebut menguat rata-rata sebesar 8%.

Pelaku pasar juga memantau perebutan kursi Senat yang bakal meramu kebijakan politik. Sejauh ini, belum ada kejelasan apakah Partai Demokrat bakal menyapu bersih kursi di Senat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular