
Bursa Saham Asia Melesat 1% Lebih, IHSG Mantap di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, seiring dengan menguatnya bursa saham acuan global, Wall Street yang ditutup menguat pada Senin (2/10/2020) waktu Amerika Serikat (AS).
Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,98%, indeks Shanghai Composite di China terdongkrak 1,13%, STI Singapura melonjak 1,41% dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,69%.
Sedangkan, indeks Nikkei di Jepang hari ini tidak dibuka karena libur nasional memperingati hari kebudayaan (Hari Bunka no Hi).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB menguat 0,63% ke level 5.147,24.
Bursa saham Asia melanjutkan tren penguatan seiring dari menguatnya bursa saham acuan global, Wall Street yang ditutup cerah pada Senin waktu setempat. Selain itu, data ekonomi AS yang mulai tumbuh dan membaik juga menjadi pendorong bursa Asia lanjutkan penguatan.
Institute for Supply Management (ISM) melaporkan PMI manufaktur di bulan Oktober melesat menjadi 59,3 dari 55,4 di bulan sebelumnya. PMI di bulan Oktober tersebut merupakan yang tertinggi sejak September 2018.
Rilis tersebut menunjukkan jika momentum pemulihan ekonomi di AS masih terakselerasi di kuartal IV-2020.
Pada Kamis pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) tumbuh 33,1% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized).
PDB di kuartal III-2020 tersebut lebih tinggi dari prediksi Reuters sebesar 31,9% maupun Dow Jones sebesar 32%, dan membalikkan kontraksi (tumbuh negatif) 31,4% di kuartal II-2020 lalu.
Jika dilihat secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB di kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi 2,9%, meski lebih baik ketimbang 3 bulan sebelumnya minus 9%.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil pemilihan presiden (pilpres) AS.
"Dunia secara umum masih memegang pola bahwa investor menunggu kepastian seputar pilpres AS," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. "Dunia sepertinya bakal jauh lebih terang dalam beberapa hari berkat pilpres, pembahasan stimulus di Washington, dukungan bank sentral lebih jauh."
Sementara itu, hari ini di Korea Selatan telah dirilis data inflasi periode Oktober 2020. Berdasarkan data dari Tradingeconomics, inflasi Negeri Gingseng tersebut turun menjadi 0,1% secara tahunan (YoY).
Adapun secara bulanan (month-on-month/MoM), inflasi Korea Selatan juga turun menjadi -0,6% dari sebelumnya 0,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
