Yuk Intip 3 Saham Investasi Lo Kheng Hong, Nilainya Rp 506 M

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 November 2020 10:35
Lo Kheng Hong, Simas Invest
Foto: Lo Kheng Hong, Simas Invest

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor ritel kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, tercatat punya saham di tiga emiten dengan kepemilikan lebih dari 5%.

Total nilai kapitalisasi kepemilikan tiga saham Lo Kheng Hong tersebut mencapai Rp 505,97 miliar, berdasarkan harga pasar per 2 November 2020.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dipublikasikan di keterbukaan informasi BEI, tiga saham yang dimiliki Lo lebih dari 5%, yaitu PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Kepemilikan Lo di saham Petrosea (anak usaha Indika Energy) sebanyak 15% atau sebanyak 151.315.800 unit. Pada perdagangan Senin (2/11/2020), harga saham PTRO berada pada level Rp 1.690/unit.

Artinya nilai kapitalisasi saham PTRO milik Lo saat ini mencapai Rp 255,73 miliar. Harga saham PTRO tahun ini relatif stabil, dari awal tahun hingga hari ini saham PTRO tercatat naik 5,61%.

Lalu Lo juga memiliki 5,68% atau 942.184.700 unit saham BMTR, perusahaan yang dikendalikan oleh pengusaha Hary Tanoesoedibjo.

Pada perdagangan kemarin, harga saham BMTR tercatat pada level Rp 226/unit.

Nilai kapitalisasi saham BMTR milik Lo mencapai Rp 212,93 miliar. Kinerja saham BMTR secara year to date tercatat drop 34,48%.

Lalu Lo juga tercatat memiliki sebanyak 5,79% atau 101.399.300 saham MBSS yang juga masuk Grup Indika Energy.

Harga saham MBSS tercatat Rp 368/unit, artinya nilai kapitalisasi saham Lo mencapai Rp 37,31 miliar. Secara year to date saham MBSS tercatat drop 22,82% hingga perdagangan Senin kemarin.

Lo kali ini tak banyak berinvestasi di saham komoditas, seperti yang dilakukannya selama ini. Hampir sebagian besar cuan atau keuntungan yang dibukukan Lo berasal dari saham-saham yang berbasis komoditas.

"Saya banyak mendapatkan keuntungan dari saham komoditas. Dulu ada PT Timah (TINS), PT Indika Energy Tbk (INDY) perusahaan batu bara, ada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), karena komoditas itu berfluktuasi," kata Lo saat menceritakan kisah sukses dirinya berinvestasi saham di Capital Market Summit & Expo (CMSE) secara virtual, Sabtu (24/10/2020).

Lo merupakan penganut value investing dan sangat 'fanatik' dengan kisah sukses dengan Warren Buffett, orang terkaya nomor tiga di dunia, yang juga sukses investasi di saham. Ini juga yang membuat Lo Kheng Hong mendapat julukan Warren Buffett Indonesia.

Strategi nilai investasi atau value investing, pertama kali dikenalkan Benjamin Graham dalam bukunya The Intelligent Investor. Value investing adalah strategi investasi untuk menemukan saham super dengan harga yang lebih murah dari harga wajarnya.

Bekal ilmu value investing, Lo menerapkannya dalam berinvestasi di emiten-emiten yang mengolah komoditas sumber daya alam (SDA).

Lo pernah untung besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan momen awal dirinya mengeruk keuntungan besar dari investasi saham. Pada 1998, Lo membeli saham UNTR pada harga Rp 250/saham.

Selama 6 tahun Lo menginvestasikan uangnya pada saham ini. Lo sangat percaya dengan konsep value investing, sehingga selama 6 tahun ia 'tidur' dan tidak mengutak-atik saham UNTR.

Baru pada 2004, harga saham UNTR sudah mencapai Rp 15.000/saham dan ia menjualnya. Lo Kheng Hong meraup untung hingga 5.900%.

Cerita seperti ini diulang pada saham-saham yang lain.

Lo membeli saham INKP atau PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk pada harga Rp 1.000/saham. Lalu 1,5 tahun kemudian ia menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000/saham. Lo mampu meraup untung 900% dari saham INKP.


(hps/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Lagi 'Murah', Ingat Pesan Lo Kheng Hong!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular