
Corona Menyebar Lagi, Wall Street Dibuka Longsor 303 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada pembukaan perdagangan Senin (26/10/2020), di tengah kenaikan kasus infeksi Coviid-19 dan kian kaburnya prospek stimulus bulan depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 303 poin (-1,1%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) tapi 15 menit kemudian bertambah menjadi 410,75 poin (-1,45%) ke 27.924,82. Nasdaq drop 48,6 poin (-0,4%) ke 11.499,66 dan S&P 500 surut 35,8 poin (-1%) ke 3.429,55.
Merahnya pasar futures tersebut terjadi di tengah kenaikan kasus infeksi Covid-19 pada Jumat dan Minggu yang menapai lebih dari 83.000 kasus baru per hari, melampaui posisi puncaknya pada pertengahan Juli sebanyak 77.300 kasus.
Hal ini berkebalikan dari klaim Presiden AS Donald Trump yang ngotot bahwa Negara Adidaya itu telah "memutar arah" pergerakan virus. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows menilai pemerintah tak bisa mengontrol pandemi tersebut.
Dari sisi politik, optimisme seputar stimulus kian kabur setelah Gedung Putih dan Partai Republik berpeluang menyepakati stimulus secara sepihak, sebelum pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November.
Jelang pencoblosan, kandidat penantang dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin polling nasional. Sepanjang Oktober, indeks S&P 500 dan Nasdaq telah melesat lebih dari 3% sedangkan indeks Dow Jones meroket lebih dari 2%.
"Pasar saham terlihat bergeser melemah dalam jangka pendek (menuju titik penopang indeks S&P 500 pada level 3.200) jelang kekecewaan stimulus.. merebaknya lagi virus, dan kian mengentalnya ketakpastian pilpres," tutur Julian Emanuel, Perencana Investasi BTIG, seperti dikutip CNBC International.
Pelaku pasar bakal terus memantau rilis kinerja keuangan saham-saham teknologi sepanjang pekan ini, mulai dari Apple, Facebook, Alphabet, Amazon, Boeing dan Caterpillar. Dari pemerintah, bakal ada rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020.
Namun saham teknologi berguguran setelah SAP, salah satu raksasa produsen piranti lunak Eropa, anjlok sahamnya hingga lebih dari 20%. Perseroan mengingatkan bahwa pelaku usaha menahan belanja mereka, sehingga mereka memangkas proyeksi laba bersih dan pendapatan untuk tahun ini. Saham Microsoft melemah 0,8% sedangkan saham Oracle turun sebesar 3,3%.
Meadows dan Ketua DPR Nancy Pelosi dalam wawancara terpisah saling menuduh memperumit negosiasi stimulus. Saham yang bakal diuntungkan dari stimulus pun tertekan di pembukaan seperti Delta Airlines yang turun 2,8%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street