
Jadi Sorotan Jokowi, Begini Gerak Saham Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham batu bara bergerak varatif pada perdagangan hari ini setelah Presiden Joko Widodo meminta tidak terus-terusan mengekspor bahan mentah.
Terpantau kinerja harga saham batu legam bergerak variatif, akan tetapi meskipun terapresiasi ataupun terkoreksi tidak melebihi rentang 1%.
Kenaikan hari ini sendiri dipimpin oleh PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang berhasil naik 2,50% dan menjadi satu-satunya emiten yang bergerak dengan rentang kenaikan lebih dari 1%.
Selanjutnya PT Indotambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik tipis 0,31% ke level Rp 8.075/unit, sedangkan emiten batu legam lain yang terapresiasi adalah emiten PT Indika Energy Tbk (INDY) yang juga terapresiasi tipis 0,53%.
Sedangkan terpantau 4 saham batu bara stagnan di zona kuning yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tidak beranjak dari harga penutupan kemarin Rp 1.160/unit, PT Petrosea Tbk (PTRO) yang juga stagnan di harga Rp 1.685/unit, emiten Pelat Merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang diam di harga Rp 1.970/unit, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang belum bergerak dari harga terendah yang diijinkan oleh regulator Rp 50/unit alias gocap.
Sedangkan koreksi hari ini hanya dibukukan oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang turun tipis 0,81% dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang terkoreksi tipis 0,43%.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas membahas percepatan peningkatan nilai tambah batu bara melalui video conference di Istana Kepresidena Bogor, Jawa Barat.
Di depan jajaran menteri, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk menggeser Indonesia dari negara pengekspor komoditas bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian.
"Kita semua harus bergeser dari negara pengekspor bahan mentah dan salah satunya adalah batu bara menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi," kata Jokowi, Jumat (23/10/2020).
Jokowi menekankan strategi besar tersebut harus secara konsisten dijalankan. Pemerintah, kata dia, juga akan mengembangkan industri turunan batu bara agar bisa memiliki nilai tambah.
"Untuk itu kita harus bergerak ke pengembangan industri turunan batu bara mulai dari industri peningkatan mutu upgrading, pembuatan briket batubara, pembuatan kokas, pencairan batubara, gasifikasi batubara sampai dengan campuran batubara cair," kata Jokowi.
"Saya yakin dengan mengembangkan industri turunan batubara ini saya yakin dapat meningkatkan nilai tambah komoditas berkali-kali lipat, mengurangi core bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri seperti industri baja, industri petrokimia," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
