
Stimulus Berpeluang Terjegal, Wall Street Dibuka Variatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Rabu (21/10/2020), di tengah kaburnya prospek stimulus AS di tingkat Senat.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 34 poin (-0,1%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) tapi 10 menit kemudian surut menjadi 46,55 poin (-0,2%) ke 28.262,24. Nasdaq menguat 36,8 poin (+0,3%) ke 11.553,27 dan S&P 500 naik 1,1 poin (+0,03%) ke 3.444,18
Pelaku pasar kini khawatir bahwa kesepakatan tak bakal tercapai sebelum pemilihan presiden (pilpres) 3 November meski Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan bahwa Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin membuat "kemajuan bagus."
Namun ada "beberapa hal yang dihadapi" sebelum kesepakatan dicapai. Kedua tokoh tersebut akan bertemu lagi pada Rabu dan Meadows berharap ada "sejenis kesepakatan jelang akhir pekan." Negosiasi itu berlangsung untuk mengejar kesepakatan stimulus sebelum 3 November.
Tantangan lain muncul dari faksi Partai Republik di Senat setelah NBC News memberitakan bahwa pimpinan Senat Mitch McConnell dalam kaukus pada Selasa mendorong rekannya di Partai Republik menolak pengesahan stimulus karena bisa memicu perpecahan antar Republiken jelang pemilihan.
Negosiasi stimulus menghadapi jalan buntu berbulan-bulan setelah berakhirnya masa berlaku Undang-Undang (UU) stimulus pertama pada Juli. Sejak itu, pertumbuhan lapangan kerja melambat tetap belanja konsumen membaik. Namun, beberapa indikator menunjukkan dampak stimulus pertama mulai pudar, dan perlu ada paket stimulus selanjutnya.
Faksi Partai Demokrat di DPR telah meloloskan dua draf UU tetapi dipatahkan di Senat yang dikuasai Partai Republik. Terakhir, Partai Demokrat menginginkan stimulus senilai US$ 2,2 triliun, sedangkan Gedung Putih mengusulkan US$ 1,9 triliun.
"Maju-mundurnya pembicaraan politik mengenai kesepakatan stimulus dan berlanjutnya ketakpastian pilpres memberi justifikasi tambahan bagi koreksi pasar dalam jangka pendek," tutur David Bahnsen, Kepala Perencana Investasi The Bahnsen Group, sebagaimana dikutip CNBC International.
Indeks Dow Jones Industrial Average kemarin menguat 0,4%, atau 113,37 poin, setelah sempat melonjak hingga 300 poin. Indeks S&P 500 naik 0,5% ke 3.443,12, sedangkan Nasdaq menguat 0,3% menjadi 11.516,49.
Pelaku pasar akan mencermati rilis kinerja keuangan Tesla per kuartal III-2020, berbarengan dengan rilis kinerja Chipotle Mexican Grill.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street