Senat Berpeluang Tolak UU Stimulus, Dow Futures Melemah Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 October 2020 19:03
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/10/2020) cenderung flat, meski ada indikasi negosiasi stimulus AS berlanjut ditargetkan menemui kesepakatan pada 3 November.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis berbarengan dengan koreksi harga kontrak serupa untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq, meski pada dini hari waktu setempat sempat menguat.

Pelaku pasar kini khawatir bahwa kesepakatan tak bakal tercapai sebelum pemilihan presiden (pilpres) 3 November meski Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan bahwa Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah membuat "kemajuan yang bagus."

Namun ada "beberapa hal yang dihadapi" sebelum kesepakatan dicapai. Kedua tokoh tersebut akan bertemu lagi pada Rabu dan Meadows berharap ada "sejenis kesepakatan jelang akhir pekan." Negosiasi itu berlangsung untuk mengejar kesepakatan stimulus sebelum 3 November.

Tantangan lain muncul dari faksi Partai Republik di Senat setelah NBC News memberitakan bahwa Senat Mitch McConnell dalam kaukus pada Selasa mengatakan mendorong rekannya di Partai Republik untuk menolak pengesahan stimulus karena bisa memicu perpecahan antar Republiken jelang pemilihan.

Negosiasi stimulus telah menghadapi jalan buntu selama berbulan-bulan setelah berakhirnya masa berlaku Undang-Undang (UU) stimulus pertama pada akhir Juli. Sejak itu, pertumbuhan lapangan kerja melambat tetap belanja konsumen membaik. Namun, beberapa indikator menunjukkan dampak stimulus pertama mulai pudar, dan perlu paket lanjutan.

Faksi Partai Demokrat di DPR telah meloloskan dua draf UU tetapi dipatahkan di Senat yang dikuasai Partai Republik. Terakhir, Partai Demokrat menginginkan stimulus senilai US$ 2,2 triliun, sedangkan Gedung Putih mengusulkan US$ 1,9 triliun.

"Maju-mundurnya pembicaraan politik mengenai kesepakatan stimulus dan berlanjutnya ketakpastian pilpres memberi justifikasi tambahan bagi koreksi pasar dalam jangka pendek," tutur David Bahnsen, Kepala Perencana Investasi The Bahnsen Group, sebagaimana dikutip CNBC International.

Indeks Dow Jones Industrial Average kemarin menguat 0,4%, atau 113,37 poin, setelah sempat melonjak hingga 300 poin. Indeks S&P 500 naik 0,5% ke 3.443,12, sedangkan Nasdaq menguat 0,3% menjadi 11.516,49.

Pelaku pasar akan mencermati rilis kinerja keuangan Tesla per kuartal III-2020, berbarengan dengan rilis kinerja Chipotle Mexican Grill.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Notula The Fed Dihiraukan Investor, Wall Street Melaju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular