
Bursa Asia Mayoritas Hijau, Kok Shanghai & IHSG Merah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia sekitar pukul 11:00 WIB mayoritas masih bergerak di zona hijau, namun tidak untuk Shanghai dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada pukul 11:00 WIB, indeks Nikkei Jepang menguat 0,40%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,72%, Shanghai China turun 0,35%, indeks STI Singapura naik 0,37% dan KOSPI dari Korea Selatan terapresiasi 0,26%.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB melemah tipis 0,03% ke level 5.098,49. Padahal, beberapa menit sebelumnya, IHSG masih berada di zona hijau.
Di kawasan Asia, data ekonomi yang dirilis pada hari ini adalah data indeks harga produsen (producer price index/PPI) Korea Selatan periode September 2020.
Berdasarkan data dari Tradingeconomics,tercatat PPI Korea Selatan secara bulanan (month-on-month/MoM) pada September turun 0,4 poin menjadi 0,1%, dari sebelumnya pada Agustus sebesar 0,5%.
Sedangkan PPI Korea Selatan secara tahunan (year-on-year/YoY) naik 0,1 poin menjadi -0,4% , dari sebelumnya pada September tahun lalu di angka -0,5%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup cerah bergairah pada perdagangan Selasa (20/10/2020), setelah kabar baik dari stimulus corona di AS.
Tanda akan disetujuinya stimulus di Washington membawa angin segar. Pasalnya stimulus bisa membantu 'recovery' ekonomi AS semakin cepat.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan stimulus corona dapat dicapai pada akhir pekan ini, setelah Pelosi berbicara dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin tentang kesepakatan stimulus.
Ini berarti kemungkinan stimulus bisa disahkan sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November mendatang.
Hal senada juga ditegaskan Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows. Menurutnya ada kemajuan yang baik pada paket stimulus antara eksekutif dan legislatif.
Sejumlah analis menilai berita ini adalah kabar baik untuk pasar. Meskipun dalam jangka pendek.
"Saya pikir tidak peduli siapa yang terpilih, kami akan mendapatkan stimulus," kata Brian Reynolds, kepala ahli strategi pasar, di Reynolds Strategy ditulis Reuters.
"Kabar utama ini bersifat jangka pendek. Akhirnya, mereka akan berkumpul dan menghasilkan lebih banyak stimulus bagi perekonomian karena semua sektor yang terdampak sangat membutuhkannya".
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
