
Rupiah Lemah & Dekati Rp 14.800/US$ di Kurs Tengah BI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga lesu di perdagangan pasar spot.
Pada Selasa (13/10/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.793. Rupiah melemah %0,32 dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Di perdagangan pasar spot, rupiah sebenarnya dibuka menguat 0,07%. Namun itu tidak bertahan lama, karena dalam hitungan menit rupiah terpeleset ke jalur merah. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.700 di mana rupiah melemah 0,14%.
Senasib dengan rupiah, sebagian besar mata uang utama Asia pun melemah di hadapan dolar AS. Sejauh ini yang masih bisa menguat hanya rupee India dan peso Filipina.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:
Apa boleh buat, dolar AS memang terlalu kuat. Tidak cuma di Asia, mata uang Adidaya juga berjaya di level global. Pada pukul 09:27 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,12%.
Penguatan dolar AS secara luas disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Mulai kemarin, PBoC memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan bahkan sampai 0%. Namun ini memang bukan GWM biasa, tetapi GWM yang dicadangkan saat bank bertransaksi forwards di pasar valas. Selama ini GWM untuk transaksi forwards di pasar valas ditetapkan sebesar 20%.
Pelonggaran GWM ini membuat likuiditas mata uang yuan di pasar membanjir. Yuan pun jadi melemah di hadapan berbagai mata uang, terutama dolar AS sebagai negara mitra dagang utama. Penguatan dolar AS kemudian meluas (broadband) ke mata uang lain di Asia, tidak terkecuali Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
