Wall Street Dibuka Menguat, Lanjutkan Reli Hari Ketiga

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 October 2020 20:47
A specialist trader works at his post on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., March 22, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (9/9/2020), dibakar optimisme bahwa kesepakatan stimulus kian dekat dicapai.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 150 poin (+0,5%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit kemudian menjadi 126,8 poin (+0,45%) ke 28.552,27 dan S&P 500 naik 20,4 poin (+0,6%) ke 3.467,21. Nasdaq melonjak 88,9 poin (+0,8%) ke 11.509,9.

Drew Hammill, Wakil Kepala Staf Nancy Pelosi, mengirim cuitan di akun Twitter-nya, menyebutkan bahwa Ketua DPR dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah berbicara selama 40 menit, dengan berfokus menentukan apakah ada prospek kesepakatan soal stimulus.

"Menkeu dengan jelas menyatakan kepentingan Presiden untuk mencapai kesepakatan," ujarnya. Cuitan itu diunggah setelah Pelosi menyatakan bahwa dia tak akan mendukung stimulus bagi maskapai AS jika tak dibarengi stimulus untuk sektor lain.

Kabar itu mengafirmasi arah positif pembicaraan, sebagaimana yang dikatakan Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis pagi. Dia mengatakan bahwa pihaknya dan Partai Demokrat telah memulai kembali "pembicaraan yang sangat produktif."

"Pembicaraan stimulus kini mendikte pergerakan pasar dalam basis harian," tutur Keith Buchanan, Manajer Portofolio GLOBALT sebagaimana dikutip CNBC International. Dia menilai retorika sekarang mengindikasikan kemajuan negosiasi, yang jadi kunci pemulihan ekonomi.

Federal Reserve (The Fed) dan pemerintah AS telah mengucurkan triliunan dolar untuk membantu ekonomi terus berputar selama masa pandemi. Pada awal tahun, The Fed meluncurkan program pembelian obligasi di pasar primer dan sekunder.

Di sisi lain, Trump meluncurkan paket senilai US$ 2,2 triliun yang memasukkan tunjangan pengangguran dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke warga AS. Namun, bank sentral AS menyerukan adanya stimulus kedua untuk membantu pemulihan ekonomi.

Carl Icahn, miliarder pemilik Icahn Enterprises, pada Kamis mengatakan kebijakan baru tersebut "sangat efektif" untuk membantu ekonomi dan bursa saham. "Banyak saham yang anda kira harganya sudah kemahalan tapi masih naik... menurut saya ini berkah stimulus," tuturnya.

Investor juga menggali kabar perawatan corona. GenMark Diagnostics mengumumkan bahwa Balai Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration) telah memberikan izin darurat bagi perseroan untuk melakukan tes screening untuk flu, corona, dan jenis virus lainnya.

Saham Gilead menguat setelah studi menunjukkan perawatan anti-viral dengan remdesivir menunjukkan bahwa obat tersebut mempercepat masa pemulihan hingga 5 hari jika dibandingkan dengan pasien biasa.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular