
Tunggu Pidato Powell, Wall Street Dibuka Variatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Selasa (6/9/2020), di tengah penantian investor atas sinyal kesepakatan stimulus dan pidato bos bank sentral Negara Adidaya tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 83 poin (0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 5 menit surut menjadi 50,7 poin (+0,2%) ke 28.199,34 dan S&P 500 naik 1,1 poin (+0,03%) ke 3.409,73. Namun, Nasdaq melemah 9,85 poin (-0,1%) ke 11.322,64.
Pelaku pasar menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang bakal memberikan pernyataan di depan forum Asosiasi Nasional Ekonom Bisnis (National Association of Business Economists) mengenai pentingnya stimulus baru untuk mencegah macetnya perekonomian.
Wall Street pada Senin menguat setelah investor mendapatkan kembali optimisme di tengah spekulasi mengenai kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump yang terkonfirmasi positif virus Covid-19 dan kian menguatnya sinyal persetujuan Senat atas paket stimulus.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Senin berbicara selama satu jam untuk mencapai kesepakatan stimulus. Keduanya dijadwalkan bernegosiasi lagi pada hari ini, mengutip cuitan juru bicara Pelosi, yakni Drew Hammill.
Indeks Nasdaq kemarin menguat 2,3%, sedangkan indeks S&P 500 dan Dow Jones melompat masing-masing sebesar 1,8% dan 1,7%. Kondisi itu membawa Nasdaq dan S&P 500 menuju kinerja harian terbaik sejak 9 September, dan kinerja terbaik bagi Dow Jones sejak 14 Juli.
Chris Ailman, Kepala Investasi CalSTRS, mengatakan bahwa kenaikan kemarin turut dibantu oleh reli saham-saham menengah dan kecil, mengindikasikan bahwa reli pasar relatif lebih merata sehingga tidak terlalu bergantung pada lima saham utama saja.
"Namun bagus juga melihat bahwa saham berkapitalisasi pasar kecil juga menunjukkan kinerja baik saat ini. Ini lebih sehat bagi pasar," ujarnya kepada CNBC International. "Kita perlu stimulus. Intinya ini adalah krisis kesehatan, dan krisis ini masih jauh dari tamat."
Trump telah meninggalkan rumah sakit dan kembali ke Gedung Putih pada Senin, di mana dia masih akan terus menjalani perawatan. Trump berencana untuk langsung berkampanye untuk memaksimalkan masa kampanye yang kurang dari sebulan lagi.
Tim dokter Trump pada Senin mengatakan bahwa kondisi orang nomor satu tersebut "terus membaik" dalam 24 jam terakhir meski Dr. Sean Conley mengingatkan bahwa dia kemungkinan belum sepenuhnya "keluar dari kondisi berbahaya."
Investor bakal memantau pemulihan pasar tenaga kerja pada Selasa menyusul rilis data Departemen Tenaga Kerja mengenai survei Pembukaan Lapangan Kerja dan Ketenagakerjaan setengah jam setelah pembukaan pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?