
Semangat Baru dari Bursa Asia, Mayoritas Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada awal pekan ini (5/10/2020) dibuka di zona hijau, seiring beberapa kabar baik dari Amerika (AS) Serikat dan pasca libur panjang beberapa negara di Kawasan Asia Timur.
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 1,03%, Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,47%, STI Singapura naik 0,74%, dan KOSPI di Korea Selatan yang menguat tipis 0,02%. Sedangkan indeks Shanghai China pada hari ini masih ditutup karena libur nasional.
Dari Negeri Paman Sam, kabar terbaru dari kondisi Trump yang dirawat di Rumah Sakit Walter Reed dikabarkan membaik.
Dokter kepresidenan Sean Conley, pada Sabtu waktu setempat mengatakan bahwa tim medis yang berjaga sangat senang melihat perkembangan kesehatan presiden.
"Pada hari Kamis ia menderita batuk ringan dan hidung mampet serta kelelahan. Sekarang semuanya sudah diatasi dan kondisinya membaik," katannya sebagaimana dilansir CNBC International.
Namun, pernyataan Conley berbeda dengan seorang sumber dari Gedung Putih. "Kondisi vital presiden dalam 24 jam terakhir sangat mengkhawatirkan, dan 48 jam ke depan menjadi sangat penting dalam hal perawatannya," kata sumber tersebut kepada beberapa wartawan yang bertugas meliput Gedung Putih.
"Kita belum berada pada posisi penyembuhan total," kata sumber tersebut sebagaimana dilansir CNBC International. Kondisi ini pun membuat agenda pilpres menjadi berantakan. Jadwal debat pilpres masih belum dipastikan sampai sekarang.
Pasar juga memandang bahwa stimulus yang kini digodok bakal segera keluar setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi meminta maskapai penerbangan untuk tak memecat karyawannya.
Dia berjanji akan membuat paket tersendiri atau paket penyelamatan yang bahkan lebih besar untuk menolong industri tersebut.
DPR mengajukan paket stimulus senilai US$ 2,2 triliun pekan ini, tapi belum disetujui faksi Partai Republik. Menteri Keuangan Steven Mnuchin yang didukung faksi Partai Republik mengajukan angka US$ 1,6 triliun.
Di luar itu, pelaku pasar juga memantau pidato Ketua The Fed Jerome Powell di forum Asosasi Nasional Ekonom Bisnis (National Association of Business Economists). Dia diperkirakan bakal mendorong stimulus disahkan untuk membantu pemulihan ekonomi.
Data tenaga kerja terbaru masih mengirimkan sinyal bahwa ekonomi belum bisa berbalik menguat sebagaimana perkiraan. Hanya ada 661.000 lapangan kerja yang tercipta pada September, atau jauh di bawah ekspektsi sebanyak 800.000 posisi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mayoritas Libur, Beberapa Bursa Asia Hijau Gaes!
