Gegara Debat Trump-Biden, Wall Street Bisa Merah Malam Nanti!

Tri Putra, CNBC Indonesia
30 September 2020 14:10
From l-r, first lady Melania Trump, President Donald Trump, Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden and Jill Biden, walk off stage at the conclusion of the first presidential debate Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. (AP Photo/Julio Cortez)
Foto: Kiri-kanan, ibu negara Melania Trump, Presiden Donald Trump, calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Jill Biden, turun dari panggung pada akhir debat pertama calon presiden di Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP / Julio Cortez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks kontrak berjangka Dow Futures anjlok 299 poin atau penurunan sebesar 1,09% usai debat perdana calon presiden Amerika Serikat (AS). Kontrak yang sama di Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga diperdagangkan di zona merah.

Sempat menghijau jelang debat dengan kenaikan 0,88% di titik tertingginya, Dow Futures kehilangan momentum pada pertengahan debat yang berakhir ricuh dan saling potong antara Donald Trump dan Joe Biden.

Ketidakjelasan debat pertama ini membuat para pelaku pasar galau sebab, tentu saja investor berharap debat ini akan mempercerah siapa kira-kira kandidat presiden AS selanjutnya, sehingga pasar tidak perlu berlama-lama menunggu hasil pemilihan elektoral.

"Ini adalah malam yang panjang dan banyak hal yang perlu diluruskan, sepertinya akan jelas bahwa pertarungan ini tidak akan selesai sampai 3 November, dan sepertinya pasar tidak suka terhadap hal ini." Ujar Daniel Deming, MD dari KKM Financial seperti dikutip dari CNBC Internasional.

Joe Biden sendiri sebelum debat berlangsung secara rata-rata memiliki keunggulan di polling presiden sebesar 6,1%, eks Wakil Presiden AS itu sendiri menjadi favorit pemenang pemilu di bursa taruhan.

Mayoritas analis telah memasukkan ketidakpastian sebelum pemilu menjadi salah satu penggerak utama pasar sebelum akhir tahun. Beberapa investor khawatir apabila Joe Biden menang maka pajak korporasi akan dinaikkan dan regulasi akan diperketat. Namun perang dagang dengan China kemungkinan akan dihentikan dan suntikan stimulus untuk memperkuat ekonomi akan ditambah. Investor juga takut apabila nantinya hasil pemilu hanya terjadi perbedaan tipis dan salah satu kandidat tidak terima dan tidak mau mengakui kekalahan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja menyelesaikan debatnya dengan calon presiden partai demokrat Joe Biden. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh kedua belah pihak untuk saling serang. Selama 90 menit debat kepresidenan yang akan dilangsungkan 3 kali tersebut, kedua calon presiden terus menerus menyela satu sama lain.

Perdebatan sengit kedua calon mulai dari penanganan kasus corona, Calon Hakim Agung, perekonomian, hingga saling serang hal-hal yang tidak berhubungan dengan debat seperti keluarga masing-masing calon.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular