
SDM Spesialis, Wamen: Langkah BRI Bisa Dicontoh BUMN Lain

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menghadirkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BRI, sebagai lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia. Langkah yang dilakukan BRI dinilai dapat dicontoh BUMN lainnya di tengah perkembangan dan disrupsi yang semakin cepat.
"Yang menarik di BUMN merupakan gabungan individu yang beragam, dan ini menarik untuk talent Indonesia ke depan. Di sini benar-benar menjadi sekolah besar dan BUMN jadi pabrik talenta yang membangun SDM masa depan di berbagai bidang spesialisasi," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat Launching BRISLP: SDM Unggul BRI Maju, Rabu (23/09/2020).
Dengan perkembangan yang ada saat ini dibutuhkan spesialis-spesialis yang harus semakin dalam pada sub bidangnya, dan ada juga yang manajerial, strategi, dan kepemimpinan yang lebih ke atas. Menurutnya BUMN akan menggerakkan pelatihan pengembangan talent terbaik di Indonesia, sehingga memiliki kompetensi dan spesialisasi masing-masing BUMN.
"Di BUMN harus ada yang spesialis masing-masing. BRI bisa sebagai contoh, ke depan akan berkembang ke yang lebih spesialis. Jangan sampai punya orang-orang yang terlalu generalis, mereka harus bisa punya talent yang masuk ke sub-sub spesialisasi," kata Tiko sapaan akrabnya.
Selama ini permasalahan SDM di Indonesia adalah sistem pendidikan tidak mempersiapkan SDM yang siap bekerja, karena ilmu yang didapatkan lebih bersifat teoritis. Sayangnya hal ini tidak memberikan landasan berpikir untuk untuk adaptasi ke depan.
"Ke depan tantangan nya berat karena dunia cepat sekali, ada 2-3 kompetensi behavior yang dipertajam. Kalau di dunia yang mulai technology preference pemahaman mengenai digital platform dan bisnis model digital jadi krusial karena digital perbankan kan akan membutuhkan digital product," kata dia.
Yang harus dilakukan selepas dari dunia pendidikan adalah meningkatkan kemampuan, inilah peran krusial dari corporate university dan pusat pelatihan. Dengan begitu SDM dapat beradaptasi pada perubahan zaman.
"Jadi talent development program sehingga tidak hanya untuk training tapi pengembangan yang diharapkan dari masing-masing pegawai. Ini terkait bagaimana memastikan spesialisasi teknis terbangun khususnya untuk kompetensi khusus di perbankan," katanya.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso juga menegaskan kunci dari transformasi adalah pengembangan SDM, bukan hanya perkembangan teknologi. Inilah yang membuat BRI kemudian mengidentifikasi bahwa karakter bisnis BRI berbeda dengan bank lain, karena fokus UMKM. Talenta yang dicari oleh BRI pun bukan hanya pintar, tetapi harus memiliki intelegensia capital yang kuat, social capital, dan psychology capital.
"Segala sesuatu kan akhirnya kalau bermakna kalo bisa memberikan nilai tambah. Yang kami cari yang memiliki 3 modal besar itu, hal yang penting adalah membangun human capital membangun adalah membangun kultur dan saya mau menancapkan pondasi yang kuat sistemlah yang harus berubah," jelasnya.
Sunarso mengharapkan talenta BRI mengeluarkan potensi terbaik, dan bekerja di BRI dapat menjadi game yang menarik untuk berkompetisi dengan mengikuti aturan main yang menarik. Dengan begitu SDM BRI dapat berkembang secara optimal, bukan karena ada dukungan pihak tertentu.
"Sedangkan pemainnya setiap insan brilian harus memberikan potensi terbaik pada BRI, yang saya bebankan departemen HR adalah pengembangan sistem sehingga masing-masing individu bisa merancang suksesnya sendiri," kata dia.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ciptakan SDM Unggul & Berdaya Saing, Bank BRI Hadirkan BRILSP