
Ketidakpastian Masih Tinggi, SBN Tenor Panjang Diburu Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas obligasi negara ditutup melemah pada perdagangan Rabu (23/9/2020), kecuali obligasi jangka panjang dengan tenor 30 tahun yang mengalami penguatan harga.
Obligasi negara atau surat berharga negara (SBN) mayoritas cenderung dilepas investor, kecuali SBN tenor 30 tahun yang ramai dikoleksi investor. Yield SBN tenor 30 tahun mengalami pelemahan 0,7 basis poin ke 7,437%, sisanya mengalami penguatan.
Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara mengalami penguatan 1,5 basis poin ke level 6,905%.
Yield berlawanan dari harga, sehingga penguatan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Kenaikan yield tertinggi tercatat di SBN dengan tenor 1 tahun yang naik 5,6 basis poin ke level 3,736%. Sedangkan, kenaikan yield terendah terjadi pada SBN berjatuh tempo 20 tahun yang naik 0,6 basis poin ke 7,446%.
Sentimen negatif yang membuat harga SBN mayoritas melemah karena adanya lonjakan kasus Covid-19 yang mewarnai Inggris, kawasan Eropa, Amerika Serkat (AS) dan juga Indonesia.
Di Inggris,Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan pemberlakuan pembatasan sosial ekstra menyusul lonjakan angka infeksi Covid-19. Dia memerintahkan kelab malam dan restoran tutup pukul 10:00 malam dan memperluas kewajiban penggunaan masker.
Di Indonesia, kasus terjangkit Covid-19 kian bertambah, pada hari ini, tercatat jumlah kasus positif naik menjadi 257.388 kasus, naik 4.465 kasus. Penambahan kasus positif hari ini merupakan rekor tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret lalu.
Ketidakpastian kabar kapan berakhirnya pandemi di Indonesia, lonjakan kasus positif hingga mencetak rekor tertinggi kembali, dan pemulihan ekonomi yang belum berjalan sempurna membuat investor masih memilih "bermain aman" dengan mengoleksi SBN jangka panjang yang membagikan imbal hasil lebih tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%