Pertama di RI, BRI Luncurkan Lembaga Sertifikasi Profesi Bank

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 September 2020 18:20
Dok: BRI
Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menghadirkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BRI, sebagai lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan LSPBRI sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi Most Valuable Bank in South East Asia dan Home to The Best Talent, sehingga harus disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan dirinya.

"Kami sepakat masalah SDM di BRI adalah dari sisi strategisnya BRI melayani nasabah UMKM, sehingga jaringannya banyak, orangnya banyak, risiko tinggi, dan biaya operasional pun tinggi. Untuk itu yang mau kami transformasikan adalah digital dan culture atau budaya," kata Sunarso dalam Launching BRISLP: SDM Unggul BRI Maju, Rabu (23/09/2020).

Dia juga menegaskan kunci dari transformasi adalah pengembangan SDM, bukan hanya perkembangan teknologi. Inilah yang membuat BRI kemudian mengindentifikasi bahwa karakter bisnis BRI berbeda dengan bank lain, karena fokus UMKM. Talenta yang dicari oleh BRI punn bukan hanya pintar, tetapi harus memiliki intelegensia capital yang kuat, social capital, dan psychology capital.

"Segala sesuatu kan akhirnya kalau bermakna kalo bisa memberikan nilai tambah. Yang kami cari yang memiliki 3 modal besar itu, hal yang penting adalah membangun human capital membangun adalah membangun kultur dan saya mau menancapkan pondasi yang kuat sistemlah yang harus berubah," jelasnya.

Sunarso mengharapkan talenta BRI mengeluarkan potensi terbaik, dan bekerja di BRI dapat menjadi game yang menarik untuk berkompetisi dengan mengikuti aturan main yang menarik.

"Sedangkan pemainnya setiap insan brilian harus memberikan potensi terbaik pada BRI, yang saya bebankan departemen HR adalah pengembangan sistem sehingga masing-masing individu bisa merancang suksesnya sendiri," kata dia.

BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi, 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046, dan jumlah tersebut dapat bertambah sesuai dengan pengembangan skema sertifikasi dan target peserta dari BRI Grup.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan selama ini permasalahan SDM di Indonesia adalah sistem pendidikan tidak mempersiapkan SDM yang siap bekerja, karena ilmu yang didapatkan lebih bersifat teoritis. Sayangnya hal ini tidak memberikan landasan berpikir untuk untuk adaptasi ke depan.

"Ke depan tantangan nya berat karena dunia cepat sekali, ada 2-3 kompetensi behavior yang dipertajam. Kalau di dunia yang mulai technology preference pemahaman mengenai digital platform dan bisnis model digital jadi krusial karena digital perbankan kan akan membutuhkan digital product," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inovasi Digital, Strategi BRI Jaga Kinerja Kredit Konsumer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular