RI di Bibir Jurang Resesi, Rupiah Paling Letoy di Asia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 September 2020 15:38
Dollar-Rupiah
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Indonesia dihadapkan pada kenyataan pahit, yaitu resesi ekonomi, sehingga investor berbondong-bondong meninggalkan pasar keuangan Tanah Air.

Pada Selasa (22/9/2020), US$ 1 dihargai Rp 14.750 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,41% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, rupiah masih bisa menguat tipis 0,07%. Namun dalam hitungan menit, rupiah langsung masuk jalur merah. Bahkan depresiasi rupiah terpantau semakin dalam dari waktu ke waktu.

Hampir seluruh mata uang utama Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Namun rupiah jadi mata uang terlemah di Benua Kuning.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 15:01 WIB:

Rupiah terlihat tambah lesu setelah jumpa pers APBNKita edisi September 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan proyeksi ekonomi terbaru.

Untuk kuartal III-2020, output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan tumbuh negatif atau terkontraksi -1% hingga -2,9%. Sementara untuk sepanjang 2020, proyeksinya berada di -0,6% sampai -1,7%.

Artinya, Indonesia akan sah dan meyakinkan masuk jurang resesi. Sesuatu yang kali pertama dialami sejak 1999.

"Negative teritory (PDB) pada kuartal III dan mungkin akan berlangsung sampai kuartal IV. Namun kita akan usahakan mendekati nol," kata Sri Mulyani.

Akhirnya pemerintah memberi konfirmasi bahwa resesi ekonomi tidak bisa terhindarkan lagi. Data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 memang baru diumumkan awal November, tetapi rasanya hanya akan mempertegas proyeksi tersebut.

Begitu pemerintah memberi 'kepastian' bahwa Indonesia bakal resesi, pelemahan rupiah semakin dalam. Apa boleh buat, investor memang melakukan aksi jual terhadap aset-aset keuangan Tanah Air.

Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 632,5 miliar sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,31%. Sedangkan di pasar obligasi pemerintah, imbal hasil (yield) surat utang tenor 10 tahun naik 1,3 basis poin (bps). Kenaikan yield menandakan harga Surat Berharga Negara (SBN) sedang turun karena tekanan jual.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular