Mantap Asia Hijau, Semoga IHSG Bisa Kuat Beri Cuan Hari Ini

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia

16 September 2020 09:03

Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019. REUTERS/Issei Kato — Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia pada pembukaan perdagangan Rabu (16/9/2020) dibuka bervariasi dengan mayoritas di buka di zona hijau.

Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka melemah 0,13% , Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,37%, Shanghai di China melemah tipis 0,08%, Indeks STI Singapura terapresiasi 0,29% dan KOSPI Korea Selatan menguat tipis 0,02%.

Hari ini, di Jepang, telah rilis data ekspor-impor pada Agustus secara year-on-year (YoY). Ekspor Negeri Sakura tersebut kembali tumbuh walaupun masih di zona negatif sebesar -14,8% atau tumbuh 4,4 poin dari bulan Juli sebesar -19,2%.

Sedangkan impor Jepang turun 1,5 poin menjadi -20,8% dari sebelumnya -22,3%. Adapun neraca perdagangan Jepang pada Agustus 2020 membukukan surplus ¥248,3 miliar.

Walaupun impor Jepang mengalami penurunan, namun neraca perdagangan Jepang tumbuh signifikan, yang tentunya disokong oleh pertumbuhan ekspor Jepang.

Baca:

Resesi Sudah di Depan Mata, Apa Kabar IHSG & Rupiah?

Dari Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (15/9/2020) waktu AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,27 poin atau 0,01%, menjadi 27.995,6. Sementara, S&P 500 naik 17,66 poin atau 0,52% menjadi 3.401,2 dan Nasdaq Composite bertambah 133,67 poin atau 1,21% menjadi 11.190,32.

Wall Street menghijau karena optimisme investor terhadap Federal Reserve (The Fed) yang akan tetap mempertahankan kebijakannya saat pertemuan bank sentral yang sedang berlangsung.

Sementara itu, data yang di rilis pada Selasa menunjukkan produksi pabrik AS meningkat kuat pada Agustus. Secara terpisah, harga impor AS meningkat lebih dari yang diharapkan untuk bulan yang sama, mendukung pandangan bahwa tekanan inflasi sedang meningkat.

Selain dari data Negeri Paman Sam yang positif dan optimisme investor terhadap The Fed, investor sepertinya juga sedang wait and see terkait beberapa data ekonomi Inggris dan data neraca perdagangan zona Eropa yang akan dirilis hari ini.