Obligasi Pemerintah Ditutup Variatif Sambut Surplus Dagang RI

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 September 2020 17:58
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi negara pada Selasa (15/9/2020) ditutup bervariatif cenderung menguat. Hanya obligasi dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun yang mengalami pelemahan harga.

Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 15 dan 20 tahun cenderung dilepas investor hari ini, sedangkan sisanya ramai dikoleksi investor. Yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara mengalami pelemahan 3,4 basis poin ke level 6,913%. 

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga pelemahan yield menunjukkan harga obligasi yang nmenguat. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Sementara itu, yield SBN dengan tenor 15 tahun naik tipis sebesar 0,7 basis poin ke 7,451% dan SBN berjatuh tempo 20 tahun menguat yield 0,2 basis poin ke 7,475%, sedangkan sisanya mengalami pelemahan yield.

Pelemahan yield terbesar tercatat di SBN dengan tenor 1 tahun yang turun 16,8 basis poin ke level 3,768%. Sebaliknya, pelemahan yield terkecil terjadi pada SBN berjatuh tempo 5 tahun sebesar 2 basis poin ke 5,547%.

Investor terlihat merespon positif neraca perdagangan Indonesia yang dirilis hari ini, di mana neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 4 bulan berturut-turut. Surplus neraca dagang berujung pada tambahan pasokan devisa. Neraca dagang yang mencetak surplus dalam 4 bulan beruntun bisa menipiskan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka impor Indonesia pada Agustus sebesar US$ 10,74 miliar, turun 24,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor mengalami kontraksi 18,78% YoY. Sedangkan konsensus versi Reuters memperkirakan kontraksi yang lebih dalam yaitu mencapai 20,58% YoY.

Dengan nilai ekspor sebesar US$ 13,07 miliar, maka neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 membukukan surplus US$ 2,33 miliar atau lebih tinggi ketimbang konsensus CNBC Indonesia yang memperkirakan US$ 2,11 miliar maupun Reuters dengan proyeksi US$ 2,16 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular