Wall Street Melaju ke Jalur Hijau Didorong Saham Teknologi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 September 2020 20:45
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (14/9/2020) didorong saham teknologi, di tengah berbagai kabar positif seputar pengembangan vaksin dan aksi korporasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 177 poin (+0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 10 menit kemudian menjadi 214 poin (+0,8%) ke 27.879,65. Nasdaq menguat 168,9 poin (+1,6%) ke 11.022,47 dan S&P 500 naik 37,1 poin (+1,1%) ke 3.378,11.

Penguatan terutama didorong saham Apple yang naik 2,1% di pembukaan. Sepanjang bulan berjalan, saham perseroan telah melorot 11%. Saham Tesla juga naik, lebih dari 1%, dan sepanjang bulan ini terhitung melemah lebih dari 25%.

Sentimen positif saham teknologi dipicu kabar bahwa Nvidia membeli produsen chip Arm Holdings dari SoftBank Jepang senilai US$ 40 miliar. Akuisisi itu akan didanai dari uang tunai dan saham biasa. Saham Nvidia dibuka naik 8%.

Kabar positif juga muncul dari AstraZeneca yang melanjutkan kembali uji-coba tahap 3 anti-corona, setelah sempat dihentikan karena pertimbangan keamanan. Di AS, penasihat sektor kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan kenaikan kasus itu "mengganggu."

Pelaku pasar juga memantau kabar bahwa ByteDance menolak tawaran akuisisi dari Microsoft atas bisnis TikTok di AS. Oracle dipilih dan akan mendapatkan saham di unit bisnis perseroan. Saham Oracle melesat 6% di sesi pra-pembukaan.

Indeks S&P 500 anjlok 2,5% pekan lalu, menjadi koreksi mingguan terbesar sejak 26 Juni, dan menjadi koreksi beruntun dua minggu berurutan yang pertama sejak Mei. Sepanjang bulan berjalan, indeks tersebut telah turun 4,6%.

"Saham teknologi yang naik berlebihan sejak Agustus telah tergulung, tapi pada perjalanannya, pola kenaikan yang jelas merangsek sepertinya... terbentuk," tutur Frank Cappelleri, Direktur Eksekutif Instinet, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Investor juga berharap para politisi bakal menyepakati stimulus fiskal yang baru. Pimpinan Senat Mitch McConnell pada Jumat pekan lalu mengatakan bahwa peluang Partai Republik dan Partai Demokrat mencapai kesepakatan tidak "terlihat cukup bagus saat in."

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular