Obligasi Pemerintah Turut Terangkat Sentimen PSBB "Kompromi"

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 September 2020 18:21
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pelemahan harga obligasi pemerintah berbalik arah. Pada penutupan perdagangan hari ini (14/9/2020), harga mayoritas obligasi pemerintah mengalami penguatan kecuali obligasi pemerintah tenor 1 tahun.

Sebagian besar obligasi negara atau Surat Berharga Negara (SBN) dikoleksi investor hari ini, kecuali SBN tenor 1 tahun yang dilepas investor. Hampir semua SBN mengalami pelemahan imbal hasil (yield), kecuali yield SBN 1 tahun.

Pelemahan yield terbesar tercatat di SBN dengan tenor 5 tahun yang turun 3,4 basis poin ke level 5,567%. Sedangkan, pelemahan yield terkecil terjadi pada SBN berjatuh tempo 20 tahun sebesar 0,2 basis poin ke 7,473%.

Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara mengalami pelemahan 2,7 basis poin ke level 6,947%. 

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga pelemahan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.         

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta per 14 September 2020 yang berbeda dari PSBB transisi sebelumnya, bahkan PSBB total pada periode April-Juni lalu membuat laju yield mayoritas bergerak ke zona negatif.

Perbedaan ini terkait poin-poin yang sebelumnya dianggap longgar di PSBB transisi, di PSBB hari ini sedikit lebih diperketat. Sedangkan poin-poin yang diambil dari PSBB total pada periode April-Juni yang sebelumnya dianggap ketat, di PSBB sekarang sedikit diperlonggar.

Jadi bisa dibilang PSBB DKI terkini adalah gabungan dari PSBB total sebelumnya dengan PSBB transisi. Hal ini membuat nyali pelaku pasar kembali pulih untuk mengoleksi aset investasi karena kebijakan tersebut diekspektasikan tidak banyak memukul perekonomian.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan beberapa fasilitas umum masih akan tutup yaitu sekolah, tempat rekreasi dan hiburan termasuk bioskop, taman kota serta fasilitas publik lain yang kaitannya dengan kerumunan khalayak ramai.

Namun, kebijakan tersebut dianulir dan dibahas kembali dengan pemerintah pusat pada Minggu (13/9/2020) yang berujung pada PSBB non-total seperti yang diberlakukan sekarang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular