Efek PSBB A La Anies, IHSG Terbang tapi Rupiah Masih Galau

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 September 2020 10:32
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan berhasil dibuat sumringah hari ini setelah kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan pemberlakuan PSBB Total yang ternyata tidak se-Total yang diprediksikan para pelaku pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (14/9/20) dibuka terbang 0,86% di level 5.060,02. Pada 10:00 WIB kenaikan IHSG semakin tinggi yakni 2,46% di level 5.140,36.

Sementara dibelahan pasar lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot pagi ini.

Pada perdagangan hari ini, US$ 1 setara dengan Rp 14.850 kala pembukaan pasar. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Akan tetapi rupiah tidak bisa berlama-lama di zona hijau. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 sudah dibanderol Rp 14.880 di mana rupiah melemah 0,13%. Gerak rupiah memang sering menguat di awal perdagangan pada berberapa minggu terakhir sebelum akhirnya terpaksa melemah di pertengahan dan akhir perdagangan.

Sepertinya investor agak ragu untuk masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terbang tinggi, tetapi investor asing masih membukukan jual bersih Rp 71 miliar. Minimnya sokongan arus modal membuat mata uang garuda jadi kurang bertenaga.

Para pelaku pasar keuangan masih wait and see, menunggu kepastian dari dampak implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta baik dampak ekonomi maupun dampak terhadap penyebaran viru Covid-19.

Meski hari ini PSBB akan mulai diberlakukan lagi, sebenarnya pelaku pasar boleh sedikit lega, pasalnya tak akan ada perubahan signifikan antara PSBB besok dengan yang sudah-sudah jika mengacu pada keterangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam paparannya kemarin (13/9/20), Anies mengatakan beberapa fasilitas umum yang masih tutup yaitu sekolah, tempat rekreasi dan hiburan termasuk bioskop, taman kota serta fasilitas publik lain yang kaitannya dengan kerumunan khalayak ramai.

"Dua pekan ke depan sekolah masih tutup, pariwisata, rekreasi, dan tempat hiburan tutup. Begitu juga taman kota, RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak), fasilitas umum yang terkait pengumpulan orang, sarana olah raga publik, resepsi pernikahan, seminar, konferensi. Khusus pernikahan dan pemberkatan dapat dilakukan di KUA (Kantor Urusan Agama) dan Catatan Sipil," papar Anies.

Pegawai pemerintahan yang bekerja di kantor hanya boleh maksimal 25%, lebih sedikit dibandingkan masa PSBB Transisi yaitu 50%.

Kemudian sejumlah lokasi yang awalnya boleh dibuka dengan kapasitas maksimal 50% kini ditutup lagi. Misalnya tempat rekreasi dan taman.

Lalu dalam hal mobilitas warga, mobil pribadi hanya boleh mengangkut maksimal dua orang per baris, kecuali bila berdomisili di alamat yang sama. Berubah dibandingkan saat PSBB transisi yang pokoknya 50%.

Sedangkan kapasitas transportasi umum di darat dibatasi maksimal 50%, lebih sedikit dibandingkan sebelumnya yaitu 70%. Ojek online dibolehkan mengangkut penumpang dan barang dengan menjalankan protokol kesehatan.

Restoran baik yang berdiri sendiri maupun di pusat perbelanjaan pun juga diperbolehkan buka. Namun dengan catatan hanya diizinkan untuk melayani pesan antar (delivery order) serta bawa pulang saja (take away). Untuk aktivitas makan di tempat tidak diizinkan.

Pasar tradisional juga masih dibuka dan dibatasi hanya 50% dari kapasitas maksimal layaknya yang sudah diterapkan saat PSBB transisi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular