
Berkreasi & Berinovasi melalui InFest Merah Putih

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam rangka merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 75, DJPPR menyelenggarakan serangkaian kegiatan InFest (an Inclusive Festival by DJPPR) Virtual.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, InFest Virtual diselenggarakan dengan mengoptimalkan berbagai kanal komunikasi daring DJPPR seperti Youtube Live Streaming, Instagram Live dan Podcast/Video Podcast dengan tagar #IniUntukKita.
InFest Virtual diselenggarakan dari 16 Agustus hingga 12 September 2020, dengan menyuguhkan serangkaian kegiatan menarik yaitu Creator Competition dan berbagai sesi talkshow dengan pembicara tamu dan internal DJPPR yang mumpuni di bidangnya.
Mengusung tema "InFest Virtual Merah Putih: Berkreasi dan Berinovasi untuk Indonesia Maju", InFest Virtual menjadi sebuah sarana edukasi publik untuk menyampaikan peran dan kontribusi Pemerintah dalam mengelola APBN, khususnya DJPPR di sektor pembiayaan demi mendukung kemajuan pembangunan di Indonesia.
Lebih dari itu, InFest Virtual juga diselaraskan dengan semangat generasi produktif Indonesia untuk terus berkreasi dan berinovasi di bidangnya agar dapat mewujudkan pertumbuhan diri dan negeri menjadi lebih baik.
Berlomba Menerjemah Optimisme Pembangunan Indonesia Lewat Creative Financing
Salah satu agenda penting dalam InFest Virtual Tahun ini adalah Creator Competition, yang merupakan ajang untuk berlomba menciptakan suatu karya kreatif dari insan muda Indonesia melalui media tulisan (Blog Writing), suara (Podcast) dan video (Home Vlog), khususnya terkait topik yang telah ditentukan oleh DJPPR yaitu: Investasi di SBN Ritel, UMKM yang Berdikari, Millenials Melek Literasi Ekonomi, dan Manfaat Produktif Infrastruktur Negeri. Kompetisi yang berlangsung mulai tanggal 16 Agustus sampai dengan 1 September 2020 ini diharapkan dapat mendorong anak muda untuk terlibat aktif dalam aksi kecil dan kolektif yang dapat berkontribusi pada pembangunan Indonesia.
Respon dan antusiasme para peserta yang cukup tinggi membawa energi positif luar biasa yang ditularkan melalui 409 karya dari 354 peserta, yang terdiri dari peserta Home Vlog sebanyak 52 video, Podcast sebanyak 115 podcast, Blog Writing sebanyak 242 tulisan. Pemenang yang dipilih dari setiap kategori merupakan yang terbaik dari yang terbaik berdasarkan pilihan Juri.
Kompetisi ini kemudian ditutup dengan talkshow "Optimisme Kita Membangun Indonesia" pada tanggal 5 September 2020. Melalui Creator Competition, Luky Alfirman selaku Dirjen PPR berharap seluruh peserta kompetisi yang mayoritas adalah generasi muda mampu berperan sebagai agen komunikasi di lingkungannya masing-masing. Selain itu, DJPPR juga menghadirkan Albertus Kurniadi, Kasubdit Mitigasi Risiko APBN, DJPPR; Ario Pratomo, Content Creator, dan Windy Ariestanti, Founder Patjarmerah sebagai pembicara untuk memberikan inspirasi dan semangat untuk berkarya lebih lagi.
Semangat Berdialog dan Berdiskusi tuk Hadirkan Inspirasi
Selain kompetisi, InFest Virtual Merah Putih juga menghadirkan talkshow dengan berbagai topik dan pembicara yang tak kalah menarik dari banyak kalangan baik melalui Youtube Live Streaming dan Instagram Live, yang dibuka dengan dialog mengenai Generasi Indonesia yang Muda, Produktif, dan Inspiratif antara seorang e-sport Pro Player dan Video Creator, Ridha Audrey dengan Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR, Riko Amir pada hari Sabtu, 22 Agustus 2020. Selain itu, pada Rabu, 9 September lalu, Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, Endah Martiningrum berdialog dengan Uma Hapsari yang merupakan Founder Amazara ID, UMKM produsen sepatu lokal yang justru sukses menawarkan produk barunya di masa pandemi.
Selanjutnya, DJPPR juga mengadakan Webinar Series dengan menghadirkan Dirjen PPR, Luky Alfirman, sebagai pembicara utama dengan tiga pokok bahasan yang berbeda yaitu "Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Daerah untuk Pemulihan Ekonomi" pada Rabu, 2 September 2020, disusul oleh "Dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah Berorientasi Ekspor" pada Selasa, 8 September 2020 dan dilanjutkan dengan "Jadi Kebanggaan Bangsa Lewat Inovasi dan Karya" pada hari Sabtu, 12 September 2020.
Webinar seri pertama turut mengundang Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Brahmantio Isdijoso dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai narasumber serta Direktur Utama PT. Sarana Multi Infrastruktur, Edwin Syahruzad dan M. Wahid Sutopo selaku Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia sebagai penanggap.
Diskusi ini berjalan selama hampir 2 jam untuk membahas tentang urgensi pembangunan infarstruktur daerah di masa pandemi untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi serta menekankan kembali pentingnya kolaborasi antara semua pihak yang terlibat, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, PT. SMI, dan PT. PII, maupun pihak lainnya demi mewujudkan inovasi pembiayaan alternatif untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik.
Sementara itu, webinar seri kedua diadakan untuk meningkatkan pemahaman pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atas fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE). Selain itu, mengingat peran UKM yang sangat strategis pada pertembuhan ekonomi nasional, diharapkan pelaku UKM dapat segera memanfaatkan fasilitas tersebut agar UKM dapat bangkit, bertahan, dan tetap tumbuh untuk menggerakkan roda perekonomian.
Dalam keynote speech-nya, Luky Alfirman menekankan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing para pelaku UKM dengan cara memberikan dukungan fasilitas pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM yang memiliki potensi ekspor namun terkendala masalah akses kepada fasilitas perbankan.
Dukungan fasilitas tersebut secara rinci selanjutnya dipaparkan oleh Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Heri Setiawan dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Daniel James Rompas, termasuk mengenai peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan. Sebagai wujud dari pelaksanaan program PKE ini, dalam kegiatan tersebut dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara LPEI dengan PT Askrindo serta perjanjian kredit antara LPEI dengan UKM.
Sebagai penutup rangkaian acara InFest Virtual, webinar seri ketiga diselenggarakan secara spesial karena untuk pertama kalinya webinar InFest Virtual menghadirkan narasumber lintas negara. Bersama Dirjen PPR, Luky Alfirman, hadir Nadhira Afifa, CMO AyoBlajar sekaligus seorang awardee LPDP, dan Joey Alexander, seorang Jazz Pianist sebagai narasumber dalam webinar tersebut, berkolaborasi dengan Tio Anditio yang merupakan seorang MC dan Radio Announcer sebagai moderator.
Luky Alfirman memaparkan inovasi dan karya Pemerintah, khususnya DJPPR dalam membangun Indonesia dengan menyusun langkah-langkah extraordinary di masa pandemi untuk penanganan dan pemulihan ekonomi. Inovasi tersebut diwujudkan dengan memberikan fasilitas penjaminan kepada UMKM dan korporasi yang terdampak pandemi serta menggali dan mengembangkan sumber pembiayaan kreatif seperti skema blended financing dan KPBU untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat Diaspora melalui Diaspora Bonds, dan menerbitkan Green Sukuk sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan meski di tengah pandemi.
Sementara itu, Afifa yang baru saja menuntaskan studi magister-nya dari Harvard University pada Mei lalu dan Joey yang berhasil mendapatkan nominasi di Grammy Awards 2016 saat masih berusia 11 tahun sebagai wajah kaum muda yang berhasil mengharumkan nama bangsa diharapkan dapat menjadi inspirasi dan memotivasi generasi produktif Indonesia untuk berinovasi dan berkarya melalui bidangnya masing-masing.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.237 T, Ini Alasannya!