
Berat! Berharap Rupiah di Bawah Rp 14.800/US$, Relakan Saja

jaJakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah 0,2% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.760/US$ pada perdagangan Selasa (8/9/2020). Indeks dolar AS yang bangkit dari level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir memberikan tekanan bagi rupiah.
Kebangkitan indeks dolar AS masih akan menekan rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/9/2020). Kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut menguat 0,78%, dan pagi ini naik lagi 0,07% ke 93,51 yang menjadi level terkuat nyaris 1 bulan terakhir.
Selain bangkitnya indeks dolar AS, sentimen pelaku pasar yang sedang memburuk dapat memberikan tekanan makin berat ke rupiah. Memburuknya sentimen pelaku pasar tercermin dari ambrolnya bursa saham AS Selasa waktu setempat dan disusul bursa saham utama Asia pagi ini.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR mengakhiri perdagangan di atas US$ 14.730/US$ yang menjadi kunci pergerakan di pekan ini.
Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).
Sementara itu indikator stochastic kini bergerak naik tetapi masih cukup jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Seperti disebutkan sebelumnya, level Rp 14.730/US$ menjadi kunci pergerakan. Selama tertahan di atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.800/US$, hingga Rp 14.835/US$.
Bahkan tidak menutup kemungkinan rupiah terus melemah menuju Rp 15.090 sampai Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%.
Level Rp 14.730/US$ kini menjadi support terdekat, jika dilewati rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.700/US$, dan target selanjutnya ke Rp 14.660/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
