
Tadi Perkasa Sekarang Rupiah Terlemah di Asia, Kok Bisa???

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga merah di perdagangan pasar spot.
Pada Selasa (1/9/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan acuan Jakarta Interbank Spot Dollar/Jisdor berada di Rp 14.615. Rupiah melemah 0,42% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Di pasar spot, rupiah yang dibuka menguat kini berbalik merah. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.610 di mana rupiah melemah 0,34%. Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,21%.
Sepertinya koreksi teknikal mulai menghampiri rupiah. Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan penguatan 0,38% di hadapan dolar AS. Ini membuat rupiah menguat dalam tiga hari perdagangan beruntun. Selama tiga hari itu, penguatan rupiah tercatat 0,75%.
Tren penguatan itu membuat rupiah rentan terserang koreksi. Investor yang merasa sudah mendapat untung dari rupiah tentu berhasrat untuk mencairkannya. Tekanan jual membuat rupiah melemah.
Sayang sekali, aksi ambil untung membuat rupiah tidak bisa bergabung dengan sebagian besar mata uang Asia lainnya di zona hijau. Praktis hanya rupiah yang nyangkut di jalur merah. Rupee India sebenarnya juga melemah, tetapi pasar keuangan Negeri Bollywood belum dibuka sehingga rupee masih mencerminkan nilai kemarin.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
