Manufaktur RI Mulai Ekspansi, Lanjutkan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 September 2020 07:50
Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhirnya aktivitas manufaktur Indonesia memasuki zona ekspansi. Ini memberi harapan akan pemulihan ekonomi nasional setelah 'dihajar' oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Pada Selasa (1/9/2020), IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia periode Agustus 2020 berada di 50,8. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 46,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 50, berarti pelaku usaha siap melakukan ekspansi.

"(PMI manufaktur Indonesia) naik di atas ambang netral 50 untuk kali pertama sejak Februari, dan menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan sektor tersebut. Data PMI rata-rata (48,8) sejauh ini untuk triwulan ketiga mengisyaratkan gambaran manufaktur yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan kedua," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

Pendorong kenaikan angka PMI adalah pertumbuhan volume produksi maupun arus masuk pesanan baru, karena pelonggaran pembatasan Covid-19. Produksi dan permintaan baru naik pada level dalam waktu enam tahun.

Perusahaan pada umumnya menyatakan bahwa output dan pertumbuhan penjualan yang kuat berasal dari pembukaan kembali ekonomi secara bertahap. Data yang mendasari menunjukkan bahwa peningkatan permintaan terutama didorong oleh pasar domestik, karena permintaan eksternal masih tetap lemah. Pesanan ekspor turun tajam lagi pada Agustus.

Namun, kenaikan produksi belum memberikan tekanan kepada kapasitas. Sebaliknya, tingkat penumpukan kerja semakin turun, menandakan bahwa kekosongan kapasitas masih bertahan di seluruh sektor dan pada gilirannya menyebabkan penurunan lebih lanjut pada jumlah tenaga kerja.

Walaupun demikian, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menurun sejak Juli. Kenaikan penjualan menyebabkan hanya beberapa perusahaan yang meningkatkan aktivitas pembelian mereka pada bulan Agustus.

"Untuk kali pertama sejak Februari, perusahaan manufaktur Indonesia melaporkan perbaikan kondisi bisnis pada Agustus. Permintaan juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, membantu mengurangi laju kehilangan pekerjaan. Kepercayaan bisnis meningkat sejak Juli. Oleh karena itu, data terbaru mengisyaratkan bahwa ekonomi akan bangkit lebih kuat setelah jatuh pada triwulan kedua," sebut Bernard Aw, Kepala Ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PMI Manufaktur RI Catat Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular