Ramalan BI: Rupiah Kemurahan, Masih Bisa Lebih Kuat

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
31 August 2020 10:40
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar rupiah saat ini masih undervalue sehingga bisa lebih menguat lagi. Apalagi Rupiah menguat lebih dari 1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu dan mengakhiri perdagangan di level Rp 14.615/US$.

Pada pembukaan pagi ini, Rupiah kembali menguat. Pada Senin (31/8/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.500/US$ di pasar spot atau menguat 0,79% dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Dalam laporan kebijakan Moneter Kuartal II-2020, BI menjelaskan potensi penguatan nilai tukar Rupiah tersebut didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah dan daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi serta premi risiko Indonesia yang turun.

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)



Selain itu, prospek pemulihan ekonomi yang menguat pada semester II 2020 juga dapat mendukung prospek penguatan nilai tukar Rupiah.

"Ke depan, BI memandang nilai tukar Rupiah masih berpotensi menguat seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued," tulis BI dalam laporannya yang dikutip, Senin (31/8/2020).

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, BI terus menjaga ketersediaan likuiditas, baik di pasar uang maupun pasar valas, dan memastikan bekerjanya mekanisme pasar.

Diketahui, pada Juli 2020, Rupiah kembali mengalami depresiasi 2,36% secara point to point atau 2,92% secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2020. Hal ini dipicu kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Kekhawatiran yang sama berlanjut, sehingga Rupiah pada Agustus 2020 kembali mendapat tekanan. Sampai dengan 18 Agustus 2020, Rupiah melemah 1,65% secara point to point atau 1,04% secara rerata dibandingkan dengan level Juli 2020. Dibandingkan dengan level akhir 2019, Rupiah terdepresiasi 6,48% (ytd).


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular