
Tak Kompak, Ini Pergerakan Harga Emas Antam & Dunia Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional sepanjang pekan ini susut Rp 15.000 per gram, berbeda dari harga emas dunia yang justru terhitung menguat US$ 0,89 per gram atau setara Rp 12.868,47.
Harga jual logam mulia tersebut di situs PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Jumat (29/8/2020) turun 0,69% atau sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 1.012.000/gram dari perdagangan Kamis yang berada di level Rp 1.019.000/gram.
Jika dibandingkan dengan posisi Jumat pekan lalu sebesar Rp 1.027.000 per gram, harga emas acuan nasional tersebut terhitung ambles 1,46%. Hal ini berseberangan dengan harga emas di pasar spot dunia yang justru terhitung menguat baik secara harian maupun mingguan.
Pada Jumat, mengutip data Revinitif, harga emas berada di level US$ 1.964,5 per troy ons atau naik 1,85% dari posisi Kamis (US$1928,9/troy ons), dan sebesar 1,29% dibanding Jumat pekan lalu (US$1939,4/troy ons).
Bagi investor global, emas merupakan aset yang kian bersinar setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) menyatakan akan membiarkan inflasi lebih tinggi, sembari membiarkan suku bunga tetap rendah atau nyaris mendekati nol.
Dalam pidatonya secara virtual, bos bank sentral terkuat AS itu yakni Jerome Powell mengatakan akan mengambil pendekatan baru dengan menargetkan "rerata inflasi." Dengan kata lain, The Fed akan membiarkan inflasi di atas 2% "untuk beberapa waktu."
Bagi aset pendapatan tetap, inflasi tinggi merupakan musuh utama yang menggerus imbal hasil investor. Akibatnya, obligasi pemerintah AS pun ditinggal dan investor global memburu emas yang menjanjikan return lebih tinggi melawan inflasi. Perburuan emas memicu kenaikan harga.
Lalu kenapa harga emas di Antam justru melemah? Jika bicara soal disparitas biaya pembelian emas, yang dipengaruhi faktor kurs, semestinya harga emas lokal naik karena rupiah sepanjang pekan justru menguat 1%. Artinya, biaya untuk membeli atau mengimpor emas pun turun.
Namun, hal ini kurang relevan untuk terjadi di Indonesia karena impor emas acuan hanya dilakukan Antam sehingga penguatan kurs tidak serta merta berujung pada lonjakan pengimpor atau permintaan. Apalagi, di tengah kondisi daya konsumsi masyarakat yang masih tertekan akibat pandemi.
Namun pada hari ini (Sabtu), harga emas di situs Antam telah bergerak naik menjadi Rp 1,027.000/gram, atau cenderung mengikuti tren global, meski terhitung flat jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang berada di level yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capai Rp 1,7 Triliun, Laba Bersih ANTAM Melonjak 105%