Penjualan Kendaraan Ajlok, Begini Nasib Produsen Suku Cadang

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 August 2020 15:42
foto : Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) meyakini kinerja keuangan di paruh kedua tahun ini bisa lebih baik usai dilonggarkannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Direktur Utama Astra Otoparts, Hamdani Dzulkarnaen Salim mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan penjualan bersih perseroan turun sebesar 25,5% menjadi Rp 5,56 triliun pada semester pertama tahun ini. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan baik dari segmen usaha manufaktur dan perdagangan.

Pasalnya, dengan adanya kebijakan PSBB menyebabkan terjadinya penurunan penjualan suku cadang baik kendaraan roda dua maupun roda empat lebih dari 40%.

"Yang kami harapkan recovery terjadi di kuartal III dan IV. Ini dipengaruhi seberapa cepat kita bisa lepas dari situasi pandemi ini, dengan melihat progres yang ada sekarang, ada di tren membaik," kata Hamdani, saat paparan publik secara daring, Selasa (25/8/2020).

Pada kesempatan sama, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap pasar otomotif terutama di kuartal kedua.

Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 296 miliar pada periode 6 bulan pertama tahun ini dari sebelumnya laba Rp 246 miliar yang utamanya disebabkan penurunan pendapatan dari segmen pasar OEM (Original Equipment Manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti.

Namun, seiring dengan mulai dilonggarkannya PSBB, ada peluang penjualan bisa perlahan pulih lagi walau tak bisa sebaik tahun sebelumnya.

"Kita ekspektasi lebih baik di semester kedua ini. Kami ekspkteasi tidak bisa balik ke tahun lalu, secara market drop sangat signifikan, lebih dari 40%, itu sangat berpengaruh buat kami, kami sangat berharap replacement market bisa men-support," ujar Wanny Wijaya pada kesempatan sama.

Secara rinci, pada semester pertama tahun 2020, total usaha manufaktur memberikan kontribusi sebesar 45% dari total pendapatan bersih perseroan, dengan total penjualan sebesar Rp 2,53 triliun atau turun sebesar 36% dari tahun lalu disebabkan penurunan penjualan pada industri otomotif karena kondisi pandemi Covid-19.

Segmen usaha perdagangan memberikan kontribusi sebesar 55% dari total pendapatan bersih perseroan, dengan total penjualan sebesar Rp 3,12 triliun atau turun sekitar 13% juga karena kondisi pandemi Covid-19.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article H1-2020, Astra Otoparts Catat Rugi Bersih Rp 296 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular