Untung Hari Ini Libur, Kalau Nggak Rupiah Bakal Menderita!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia hari ini libur memperingati Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah. Namun andai pasar tetap buka, sepertinya rupiah bakal menderita.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

 
Berikut kurs dolar AS di pasar NDF selepas penutupan perdagangan spot kemarin dibandingkan hari ini, Kamis (20/8/2020), mengutip data Refinitiv:

Periode	Kurs 19 Agustus (14:54 WIB)	Kurs 20 Agustus (15:38 WIB)
1 Pekan	Rp 14.741,5	Rp 14.754,5
1 Bulan	Rp 14.787	Rp 14.800
2 Bulan	Rp 14.843, 5	Rp 14.856,5
3 Bulan	Rp 14.897	Rp 14.915
6 Bulan	Rp 15.104,5	Rp 15.107,5
9 Bulan	Rp 15.304,5	Rp 15.287,5
1 Tahun	Rp 15.489,5	Rp 15.447,5
2 Tahun	Rp 16.302,3	Rp 16.286,1

 

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 19 Agustus pukul 14:54 WIB:

 

Periode	Kurs
1 Bulan	Rp 14.775
3 Bulan	Rp 14.850

 

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. 

Pasar NDF seringkali memengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk