
Dow Futures Bergerak Menguat Jelang Rilis Risalah Rapat Fed

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (19/8/2020) menguat, mengindikasikan bahwa Wall Street berpeluang mengawali reli pertama meninggalkan tren bearish setelah koreksi di era pandemi telah terhapus total.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2%, atau 47 poin, mengindkasikan bahwa indeks acuan bursa tersebut bakal dibuka menguat 51 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq yang juga menguat masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1%.
Investor memantau perkembangan kasus corona di AS yang kini terus menurun, tetapi pemerintah terus berhati-hati karena pelajar telah diizinkan kembali bersekolah.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengritik partai Demokrat karena menolak berdiskusi mengenai paket bantuan pandemi skala yang lebih kecil. Namun, Politico melaporkan bahwa Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyatakan kesediaannya untuk memangkas beberapa tuntutan.
Pada Selasa, indeks S&P 500 naik ke level tertingginya sepanjang sejarah sebesar 0,2% ke 3.389,78, atau melampaui rekor intraday pada 19 Februari sebesar 3.393,52. Indeks ini juga menguat lebih dari 54% dari level terendahnya pada Maret, mengakhiri tren pasar bearish.
Indeks Nasdaq juga mencetak rekor kemarin setelah menguat 0,7%, berkat kenaikan saham Amazon dan Netflix masing-masing sebesar 4% dan 2%. Namun sebaliknya, indeks Dow Jones melemah 66 poin.
"Mencapai level tertinggi sepanjang sejarah bisa jadi tumbukan sesaat yang cepat terlupakan di pasar yang mengarah ke tren bullish baru," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.
Saham peritel kemarin menjadi pemberat meski Walmart dan Home Depot melaporkan kinerja kuartal yang lebih baik dari perkiraan pasar. Saham Kohl anjlok lebih dari 14% setelah perseroan merilis ramalan yang kurang bagus pada musim liburan nanti.
Pelaku pasar juga bakal memantau rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal, yang digelar bank sentral AS pada Juni lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah