Saat Harga Emas Rekor, Laba MDKA Kok Drop 9,43%?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 August 2020 09:55
Tambang Merdeka Copper/Youtube BSI
Foto: Tambang Merdeka Copper/Youtube BSI

Jakarta, CNBC Indonesia - Reli harga emas dunia sejak pandemi Covid-19 dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, rupanya tidak berkorelasi langsung dengan kinerja keuangan emiten produsen emas. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) justru mencatatkan penurunan laba bersih 9,43% year on year (YoY) di akhir semester I-2020.

Berdasarkan laporan keuangannya, tercatat laba bersih perusahaan menjadi US$ 38,26 juta (Rp 566,32 miliar, asumsi kurs Rp 14.800/US$). Jumlah ini turun dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 45,25 juta.

Nilai laba per saham juga ikut turun tipis menjadi US$ 0,0017 dari sebelumnya senilai US$ 0,0020.

Hingga akhir Juni 2020 lalu, pendapatan perusahaan sebenarnya mengalami kenaikan tipis 3,67% YoT menjadi US$ 198,81 juta (Rp 2,94 triliun). Naik dari posisi akhir Juni 2019 yang sebesar US$ 191,77 juta.

Sementara itu, yang mejadi penyebab penurunan laba adalah kenaikan di pos beban pokok pendapatan. Selama enam bulan pertama tahun ini, beban pokok pendapatan naik menjadi senilai US$ 122,43 juta dari sebelumnya senilai US$ 105,15 juta.

Beban umum administrasi juga ikut naik menjadi US$ 12,61 juta dari sebelumnya hanya sebesar US$ 8,51 juta.

Beban lain-lain mengalami kenaikan menjadi US$ 3,10 juta dari US$ 2,86 juta. Namun beban keuangan turun tipis menjadi US$ 8,41 dari posisi akhir semester I-2019 yang senilai US$ 8,85 juta.

Aset perusahaan pada periode ini tercatat senilai US$ 841,74 juta, turun dari posisi akhir Desember 2019 yang sebesar US$ 951,25 juta. Terdiri dari aset lancar US$ 201,12 juta dan aset tak lancar US$ 740,62 juta.

Namun total liabilitas total pada periode ini susut menjadi US$ 387,93 juta dari akhir tahun lalu yang senilai US$ 427,008 juta. Liabilitas jangka pendek tercatat US$ 240,18 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$ 147,75 juta.

Jumlah ekuitas perusahaan di akhir periode semester I-2020 senilai US$ 553,80 juta, naik dari posisi full year 2019 yang sebesar US$ 524,24 juta.

Harga emas dunia sempat mencapai rekor tertinggi di dunia, di atas US$ 2.000/troy ons,  mematahkan rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya US$ 1.920,3/troy ons yang dicetak nyaris 9 tahun yang lalu, tepatnya pada 6 September 2011. Secara year to date hingga awal Agustus harga emas terapresiasi sebesar 35,42%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Boy Thohir Mundur dari Merdeka Copper Gold, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular