Respons Pidato Nota Keuangan, Pemodal Buru SBN Jangka Pendek

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 August 2020 19:32
Diskusi mengenai Perkembangan Pasar Surat Berharga Negara dan Pengaruh Ekonomi Global yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan dan Ketua Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan di Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/5/2018). (CNBC Indonesia/Gita Rossiana)
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah terkoreksi seusai pembacaan nota keuangan, di mana imbal hasil (yield) obligasi pemerintah bertenor 10 tahun dipatok pada level 7,29% untuk APBN 2021.

Pelaku pasar memburu Surat Berharga Negara (SBN) jangka pendek, sehingga obligasi bertenor 5 tahun pada Kamis (13/8/2020) mencatatkan pelemahan yield sebesar 0,55%, melanjutkan penurunan yang dibukukan pada Kamis sebesar 0,03%.

Sementara itu, SBN bertenor 10 tahun yang menjadi acuan harga surat utang di pasar tercatat naik 0,01% ke 6,766%. Laju kenaikan makin besar untuk surat utang bertenor lebih panjang. SBN tenor 20 tahun, misalnya menguat 0,11% ke 7,393%.

Imbal hasil surat utang di pasar sekunder bergerak berlawanan arah dari harga, sehingga koreksi imbal hasil menunjukkan bahwa harga sedang menguat akibat aksi beli pemodal. Investor melepas obligasi jangka panjang menyusul pidato nota keuangan Presiden Joko Widodo yang mematok suku bunga SBN 10 tahun pada kisaran 7,29% d 2021, atau jauh lebih tinggi dari posisi sekarang di level 6,77%.

Sementara inflasi dipatok 3% tahun depan, atau sedikit lebih tinggi dari tahun ini yang per Juni baru sebesar 1,54%, pemodal pun berekspektasi imbal hasil SBN jangka panjang akan terus meningkat dari posisi sekarang yang berujung pada koreksi harga di pasar sekunder.

Akibatnya, mereka memilih memburu surat utang jangka pendek, untuk memarkir dananya dan menghindari risiko fluktuasi harga tersebut. Obligasi jangka pendek memungkinkan mereka mengambil strategi 'simpan hingga jatuh tempo' (hold to maturity).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular