
Restui Stimulus Sepihak Trump, Wall Street Dibuka Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (10/8/2020), merespons langkah sepihak Presiden AS Donald Trump mengucurkan stimulus melalui perintah eksekutif.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 100 poin (+0,36%%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 10 menit kemudian bertambah menjadi 146,15 poin (+0,53%) ke 27.579,63. Nasdaq naik 17,89 poin (+0,16%) ke 11.028,87 dan S&P 500 tumbuh 6,99 poin (+0,21%) ke 3.358,27.
Langkah sepihak Trump melanjutkan distribusi tunjangan pengangguran yang telah habis masa berlakunya, menunda pembayaran pinjaman kuliah ke tahun 2020, memperpanjang moratorium penyitaan kredit property dan menyediakan libur pajak penghasilan (Pph).
Namun demikian, tunjangan pengangguran akan dilanjutkan meski dengan besaran lebih kecil, yakni senilai US$ 400 per minggu, atau lebih kecil dari nilai sebelumnya sebesar US$ 600 per pekan.
Manuver politik Trump diambil setelah politisi kedua kubu partai di Kongres gagal mencapai kesepakatan soal paket stimulus pekan lalu. Beberapa tunjangan yang diteken dalam paket sebelumnya berakhir pada Juli, memicu ketakpastian seputar prospek ekonomi AS ke depan.
Namun, langkah tersebut mengundang problem secara hukum, karena aksi Trump berkonsekuensi pada mengucurnya belanja federal, yang dikontrol Kongres. Partai Demokrat ngotot tak mendukung paket stimulus jika nilai tunjangannya di bawah $600 per pekan.
"Meski langkah Trump ini bisa berujung pada persoalan hukum, ia pun menjadi dorongan politik bagi Kongres untuk mencapai kesepakatan," tutur Bill Stone, Kepala Investasi Stone Investment Partners, sebagaimana dikutip CNBC International.
Investor juga memantau pemburukan hubungan antara AS dan China. Hari ini, Beijing mengumumkan sanksi terhadap 11 warga negara AS, termasuk senator Ted Cruz dan Marco Rubio. Langkah ini membalas keputusan Washington memberikan sanksi terhadap 11 pejabat Hong Kong dan China dengan tuduhan "membatasi kemerdekaan politik di Hong Kong".
Indeks Dow Jones naik 3,8% pekan lalu, menjadi reli mingguan terbesar sejak Juni. Indeks S&P 500 naik 2,5% berbarengan dengan reli indeks Nasdaq. Kenaikan tersebut ditopang saham Facebook, Apple dan Microsoft, yang kompak menguat lebih dari 3% pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?