
Sudah Tembus "Tembok Tebal", IHSG Berpotensi Tembus 5.200

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1% ke level 5.178,272 pada perdagangan Kamis kemarin. Dengan kinerja positif tersebut, IHSG sukses membukukan hattrick alias penguatan 3 hari beruntun, dan peluang menembus level 5.200.
Pada perdagangan hari ini, Jumat (7/8/2020), terbuka cukup lebar setelah berhasil menembus "tembok tebal" alias resisten (tahanan atas) yang kuat di level 5.100.
Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin tercatat cukup semarak. Nilai transaksi mencapai Rp 11,1 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 11 miliar di pasar reguler.
Investor tampaknya merespons positif, rencana pemerintah memberikan bantuan sosial bagi para pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta.
Bantuan sosial tersebut masuk ke dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (5/8/2020).
"Bansos tunai juga ditambahkan Rp 500 ribu dengan anggaran Rp 5 triliun. Dan bansos juga untuk gaji yang mereka berpendapatan di bawah Rp 5 juta yang targetnya bisa ke 13 juta orang dan anggarannya kira-kira Rp 31 triliun," paparnya.
Rencana tersebut diungkapkan pada Rabu sore setelah perdagangan dalam negeri ditutup, sehingga baru direspon Kamis kemarin.
Pemberian bansos tunai tersebut diharapkan mampu mendongkrak belanja konsumen sehingga dapat membangkitkan perekonomian. Maklum saja, konsumsi rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, pada kuartal II-2020 lalu kontribusinya ke PDB sebesar 57,85%.
Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51% year-on-year (YoY) di kuartal II lalu, yang akhirnya menjadikan PDB negatif, sehingga jika di kuartal III-2020 konsumsi rumah tangga tumbuh, peluang Indonesia lolos dari resesi semakin besar.
Harapan akan meningkatnya belanja rumah tangga menguat seiring membaiknya keyakinan konsumen Indonesia.
"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juli 2020 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik, meskipun masih berada pada zona pesimis (<100). Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 86,2 pada Juli 2020, meningkat dari 83,8 pada bulan sebelumnya," sebut laporan BI, Kamis (6/8/2020).
Saat keyakinan konsumen membaik, maka konsumsi rumah tangga juga berpeluang meningkat.
Sementara itu dari eksternal, bursa saham AS (Wall Street) yang menguat 5 hari beruntun tentunya memberikan angin segar ke pasar Asia pagi ini. Indeks S&P 500 kini bahkan hanya berjarak 1,3% dari rekor tertinggi sepanjang masanya, sementara Nasdaq kemarin mengakhiri perdagangan di atas level 11.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Secara teknikal, IHSG kemarin berhasil menembus "tembok tebal" alias resisten (tahanan atas) 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% sehingga menjadi resisten kuat. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911.
Selama bertahan di atas "tembok tebal" tersebut, IHSG berpeluang besar terus melanjutkan penguatan, dalam jangka menengah ke 5.458 (Fib. Retracement 61,8%).
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara untuk hari ini, target penguatan IHSG ke 5.236, tetapi sebelumnya harus melewati resisten di 5.210.
Melihat grafik 1 jam, indikator stochastic sudah mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai oversold, IHSG punya peluang berisiko berbalik melemah.
Sehingga patut diwaspadai adanya koreksi jika gagal melewati resisten 5.210. Level 5.163 kini menjadi support terdekat, jika ditembus koreksi IHSG akan lebih dalam ke 5.125.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!