Wall Street Dibuka Menguat Sambut Kabar Vaksin & Laba Disney

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 August 2020 20:42
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (5/8/2020), menyusul kinerja positif emiten AS di tengah kabar kemajuan pengembangan vaksin anti-corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 167,7 poin (+0,6%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian bertambah menjadi 224,08 poin (+0,84%) ke 27.052,55. Indeks Nasdaq menguat 22,54 poin (+0,21%) ke 10.963,71 dan S&P 500 naik 16,42 poin (+0,5%) ke 3.322,93.

Johnson&Johnson mengumumkan adanya kesepakatan senilai US$ 1 miliar dengan pemerintah AS untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin yang sedang dia kembangkan, jika memang terbukti efektif mengalahkan virus Covid-19.

Laba Disney yang lebih baik dari ekspektasi membantu memulihkan sentimen pasar di Wall Street, setelah raksasa media dan wahana hiburan itu membukukan laba US$ 0,08 per saham, atau membalik perkiraan analis yang menduga Disney bakal rugi US$0, 64 per saham.

Tak berhenti di situ, Disney juga mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki 100 juta pelanggan berbayar dari jasa streaming, termasuk di antaranya Disney+, Hulu dan ESPN+. Saham perseroan pun melesat 6% di sesi pra-pembukaan.

Kabar bagus itu menetralisir berita buruk dari sektor tenaga kerja. ADP mencatat hanya ada pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 167.000 orang pada bulan Juli. Angka itu jauh dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 1 juta pekerja baru. Pada Juni, angka penyerapan tenaga kerja baru mencapai 2,37 juta.

Selain itu, pelaku pasar mencermati hasil survei Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) non-manufaktur. Ekonom dalam polling Dow Jones, memperkirakan angkanya di level 55, masih ekspansif, tetapi terhitung turun dari posisi Juni sebesar 57,1.

Investor juga memonitor negosiasi paket stimulus yang baru. Sejauh ini, kubu Demokrat dan Republik telah sepakat mengenai dana lump sum senilai US$ 1.200 untuk penganggur tetapi masih belum sepakat mengenai nilai tunjangan pengangguran.

"Menurut saya ekspektasi pasar adalah bahwa kita bakal mendapati stimulus tersebut," tutur Lindsay Bell, analis Ally Invest kepada CNBC International.

Harian Wall Street Journal pada Selasa memberitakan bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu akan bertemu pertengahan Agustus ini untuk mendiskusikan kesepakatan dagang fase satu antara AS dan China.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular