
APNI Sambut Baik Satgas Pengawasan Perdagangan Bijih Nikel
Jakarta, CNBC Indonesia- Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyambut baik upaya pemerintah untuk membentuk satgas untuk mengawasi transaksi jual-beli bijih nikel dari penambang kepada smelter. Menurut Sekjen APNI, Meidy Katrin Lengkey, saat ini banyak nikel ore yang dihasilkan penambang yang ditolak oleh smelter karena dianggap berkadar rendah dibawah 1,8% sehingga diharapkan satgas dapat mengawasi praktik perdagangan bijih nikel dilapangan.
APNI juga mengharapkan adanya optimalisasi penyerapan nikel ore kadar rendah yang selama ini 'tidak dianggap'. Selain itu Meidy juga mengharapkan semua pihak baik penambang maupun pihak smelter dapat mematuhi kesepakatan terkait HPM.
Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dengan Sekjen Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey dan Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I), Jonatan Handojo dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Rabu, 05/08/2020)

-
1.
-
2.
-
3.