
Victoria "State of Disaster", Kurs Dolar Australia KO Juga

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Dolar Australia yang perkasa akhirnya KO juga melawan rupiah pada perdagangan Senin (3/8/2020) pagi.
Pelemahan mata uang Kanguru bahkan terjadi saat rupiah sedang tertekan melawan dolar Amerika Serikat (AS). Negara Bagian Victoria yang mendeklarasikan "state of disaster" atau keadaan bencana penyakit akibat virus corona (Covid-19) membuat dolar Australia terpukul.
Berdasarkan data Refinitiv, dolar Australia pagi ini sempat melemah 0,36% ke Rp 10.339,55/AU$, sebelum terpangkas dan berada di level Rp 10.374,15 atau melemah tipis 0,03% pada pukul 10:40 WIB. Di saat yang sama, rupiah justru melemah 0,14% melawan dolar AS.
Lonjakan kasus Covid-19 di Negara Bagian Victoria Australia membuat pemerintahnya mendeklarasikan keadaan bencana pada Minggu kemarin, dan akan berlangsung selama 1 bulan ke depan. Dengan deklarasi tersebut kegiatan warganya akan semakin terbatasi.
Sebelumnya kota Melbourne di Victoria sebelumnya sudah dikarantina (lockdown) tetapi nyatanya jumlah kasus Covid-19 terus menanjak. Pada 2 Agustus kemarin, terdapat kasus baru sebanyak 626 kasus baru di Victoria, sehingga totalnya menjadi 11.557 kasus. Sementara total kasus di Australia saat ini sebanyak 17.923 orang.
Australia merupakan salah satu negara yang dianggap sukses meredam virus corona, tetapi kini mengalami serangan gelombang kedua. Pada pertengahan Juni lalu, jumlah kasus di Australia bertambah hanya belasan, bahkan sempat 0 kasus pada 10 Juni lalu, berdasarkan data CEIC.
Belakangan ini, jumlah kasusnya terus menanjak, khususnya di Negara Bagian Victoria, hingga mendeklarasikan keadaan bencana.
Dengan status keadaan bencana, Kota Melbourne sebagai episentrum penyebaran Covid-19 diterapkan pembatasan tahap 4, sementara wilayah lainnya tahap 3.
Dalam pembatasan sosial tahap 4, akan diterapkan jam malam, kegiatan berolah raga di luar rumah dibatasi hanya 1 jam, dan hanya sejauh 5 km. Untuk berbelanja, hanya diperbolehkan satu orang per rumah tangga, juga dengan jarak maksimal 5 km. Sekolah akan kembali dilakukan dari rumah mulai 5 Agustus mendatang, dan acara pernikahan dilarang.
Pembatasan tersebut, akan berlangsung hingga 13 September mendatang.
Terus bertambahnya kasus Covid-19 di Australia tentunya memberikan kekhawatiran akan lambatnya pemulihan ekonomi. Di bulan Juli saja, total jumlah kasus di Australia sebanyak 8.985 orang, atau 2 kali lipat dari jumlah sebelumnya, akibatnya dolar Australia menjadi tertekan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
