
Dow Futures Merah tapi Nasdaq Hijau, Wall Street Mau ke Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/7/2020) tertekan, menyusul kinerja buruk beberapa emiten unggulan di AS.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal terkoreksi 50 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 flat, sedangkan Nasdaq justru menguat tipis.
Pimpinan Senat AS Mitch McConnell pada Senin mengumumkan rencana paket senilai US$ 1 trillion, dengan memuluskan jalan persetujuan dengan kubu Demokrat untuk menggant program tunjangan pengangguran sebelumnya.
Beberapa poin yang diatur adalah memfungsikan kembali aktivitas sekolah dan bisnis dalam skala penuh dan penyediaan tunjangan senila US$ 200 per pekan, turun dari tunjangan di program sebelumnya yang bakal selesa pada akhir bulan ini senilai US$ 600 per pekan.
Di sisi lain, harga emas terus menguat menyentuh rekor tertinggi baru dan bertengger di US$ 1.943,93 per troy ons. Pelaku pasar mulai mengincar level harga USS$ 2.000. kenaikan harga logam mulia terjadi di tengah lonjakan kasus corona yang telah mencapai 16,5 juta di seluruh dunia.
"Dengan pelemahan dolar AS, maka ini saatnya bagi saham, komoditas, imbal hasil obligasi, dan emas menguat," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.
McDonald's, Pfizer, dan Raytheon Technologies dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal II-2020 jelang pembukaan perdagangan. Sementara itu, Visa, Advanced Micro Devices, eBay, Mondelez International dan Starbucks merilis kinerja mereka setelah pasar tutup.
Investor juga akan mencari update dari Kongres, yang sedang menggodok paket stimulus dan juga rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di mana Ketua Fed Jerome Powell bakal menekankan kembali sikap kebijakan moneternya yang longgar (dovish).
Mereka juga bakal memantau rilis indeks keyakinan konsumen periode Juli. Ekonomi dalam polling Dow Jones menyebutkan angkanya bakal berada di level 96, atau turun dari possi Juni pada 98,1. Jika data ekonomi dan laporan keuangan emiten mengonfirmasi pemulihan, Wall Street berpeluang berayun ke zona hijau pada pembukaan nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir