Sambut Stimulus & Lapkeu, Dow Futures Masuk ke Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 July 2020 19:07
A trader stands outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (27/7/2020) menguat menyambut rilis kinerja emiten kelas kakap dan berlanjutnya pembahasan stimulus AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average tumbuh 86 poin atau 0,2% dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal naik 50 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak di jalur hijau.

Apple, McDonald's, Pfizer, Alphabet dan AMD bakal merilis kinerja keuangannya per kuartal -2020. Pelaku pasar mengantisipasi kinerja positif mereka, sehingga saham Apple menguat 1% dan Amazon tumbuh 1,75% di sesi pra-pembukaan. Pekan lalu, keduanya anjlok lebih dari 5%.

Pergerakan tersebut terjadi di tengah lonjakan harga emas di pasar spot, pada level US$ 1.943,927 sebelum surut menjadi US$ 1.930,91 per troy ons. Level tersebut merupakan rekor tertinggi baru sejak September 2011.

Hingga akhir pekan lalu, 128 perusahaan yang menjadi konstituen S&P 500 telah merilis kinerjanya, dengan 81% di antaranya menurut catatan Refinitiv telah mengalahkan ekspektasi analis. Namun, secara keseluruhan laba bersih mereka anjlok lebih dari 40% dari tahun lalu.

"Harga saham telah melambung bahkan setelah konsensus analis memperkirakan laba bersih telah anjlok," tutur Ed Yardeni, Kepala Perencana Investasi Yardeni Research.

Pelaku pasar juga memantau perkembangan paket stimulus tambahan setelah pada Minggu Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan bahwa Partai Republik telah memfinalisasi paket stimulus yang bernilai US$ 1 trilliun tersebut.

Namun Aneta Markowska, Kepala Ekonom Jefferies, mengingatkan bahwa "masih ada ruang lebar antara pemerintah dan Partai Demokrat, terutama terkait dengan manfaat pengangguran dan bantuan pemerintah federal dan lokal."

Menurut dia, stimulus tersebut kemungkinan bakal memerlukan setidaknya lebih dari sepekan untuk berujung pada kesepakatan. Artinya, persetujuan kemungkinan baru bisa dicapai sebelum 31 Juli.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow memberikan bocoran bahwa akan ada santunan tunai senilai US$ 1.200 yang dibagikan pada mereka yang membutuhkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular