
Diguyur Sri Mulyani Rp 2,5 T, Saham BJBR Melesat 8,33%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) ditutup Rp 975 per saham, naik 75 poin atau 8,33% pada penutupan perdagangan Senin (27/7/2020).
Kenaikan tinggi ini didorong oleh sentimen positif penempatan dana pemerintah senilai Rp 2,5 triliun untuk percepatan pemulihan ekonomi.
Sepanjang perdagangan saham hari ini, saham BJBR diperdagangkan di kisaran Rp 900 sampai Rp 985 per saham. Sebanyak 102 juta lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 98,69 miliar.
Berdasarkan data RTI, investor asing ikut mengoleksi saham emiten yang dipimpin oleh Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama bank bjb. Nilai bersih bersih investor asing mencapai Rp 837,29 juta.
Perdagangan saham BJBR yang bergairah ini, merupakan imbas dari pernyataan pemerintah pusat yang secara resmi telah menyiapkan dana Rp 11,5 triliun kepada lima Bank Pembangunan Daerah (BPD). Adapun lima BPD tersebut yakni Bank DKI Jakarta, Bank Jawa Jawa Tengah, Bank Jabar dan Banten, dan Bank Jawa Timur dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penempatan dana di BPD ini merupakan kelanjutan pemerintah pusat setelah sebelumnya telah menempatkan dana pada 4 Bank Himbara (BNI, Mandiri, BRI, dan BTN) sebesar Rp 30 triliun, sesuai dengan PMK 70 Tahun 2020.
"Untuk Bank bjb Rp 2,5 triliun, Bank DKI penempatan dana Rp 2 triliun, Bank Jawa Tengah Rp 2 triliun, Bank Jawa Timur Rp 2 triliun, Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo Rp 1 triliun. Kita telah menyiapkan Rp 20 T untuk ditempatkan di BPD," jelas Sri Mulyani dalam sambutannya, Senin (27/7/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penempatan dana di BPD menurut Luhut merupakan wujud komitmen pemerintah pusat untuk mendorong pemulihan kondisi ekonomi yang berdampak Covid-19.
"Penempatan BPD diharapkan, penyaluran BPD bisa lebih banyak [ke masyarakat] dan mempercepat pemulihan di daerah," ujar Luhut.
Sementara itu, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan bank bjb akan menggunakan dana sebesar Rp 2,5 T tersebut sesuai peruntukan yang diharapkan, yakni guna menstimulasi perekonomian lewat penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha, khususnya yang berskala mikro, kecil dan menengah yang menjadi jantung perekonomian negara.
"bank bjb akan bergerak cepat untuk melaksanakan amanat dari negara ini. Pada prinsipnya, kami mendukung penuh agenda pemulihan ekonomi nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan rentan terdampak krisis. Kami akan menjalankan fungsi intermediasi perbankan sebaik-baiknya sambil tetap memegang teguh prinsip prudential banking," kata Yuddy.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank BJB (BJBR) Tebar Dividen Rp 1 Triliun, Setara 58,27% Laba 2023